Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Prancis mengatakan 994 orang telah ditahan setelah kekerasan pada malam keempat pada Sabtu (1/7/2023).
Dijelaskan, 2.560 kebakaran dilaporkan di jalan umum, dengan 1.350 mobil terbakar dan ada 234 insiden kerusakan atau kebakaran di gedung-gedung.
Hingga Jumat (30/6/2023) malam, 79 polisi dan polisi bersenjata lengkap terluka dan tercatat ada 58 serangan yang terjadi terhadap kantor polisi dan polisi.
Dilansir dari CNN, video adegan di Lyon yang tersebar di media sosial menunjukkan tembakan cepat dari senapan otomatis pada malam hari, kembang api dilepaskan ke arah protes demonstran yang berada di samping api yang sedang menyala.
Kekerasan terus terjadi meskipun polisi Prancis sudah mengerahkan 45.000 petugas, unit khusus, kendaraan lapis baja, dan helikopter di seluruh negeri pada Jumat (30/6/2023).
Menteri Dalam Negeri Prancis Gerald Darmanin, sebelumnya mengatakan kepada BFMTV bahwa intensitas kekerasan telah berkurang. Situasi di Paris lebih tenang, meskipun keadaan tetap tegang dengan tensi tinggi di Marseille dan Lyon.
Baca Juga
Darmanin mengatakan dalam cuitannya bahwa bala bantuan akan dikirim ke Marseille menyusul laporan dari wali kota setempat tentang kekerasan dan penjarahan.
Wali Kota Marseill Benoit Paya, telah mencuit pada Jumat (30/6/2023) malam bahwa adegan kekerasan dan penjarahan tidak dapat diterima dan meminta negara bagian untuk segera mengirim pasukan keamanan tambahan.
Darmanin menjelaskan ada 917 orang ditahan, di antaranya anak-anak berusia 13 tahun pada malam sebelumnya kepada saluran TF1.
Tingkat kerusuhan ini belum pernah terlihat lagi di Prancis sejak 2005 ketika kematian dua remaja laki-laki yang bersembunyi dari polisi memicu kerusuhan selama berminggu-minggu dan mendorong pemerintah untuk mengumumkan keadaan darurat.