Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Menlu AS Blinken Beberkan Tujuan Perjalanan ke China

Menlu AS Antony Blinken membeberkan sejumlah tujuan dirinya berkunjung ke China setelah ditunda pada Februari lalu.
Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken. JIBI/Bisnis-Nancy Junita @SecBlinken
Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken. JIBI/Bisnis-Nancy Junita @SecBlinken

Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (Menlu AS) Antony Blinken mengatakan bahwa kunjungannya yang akan datang ke China bertujuan  membuka komunikasi yang lebih baik dengan mengatasi kesalahan persepsi dan menghindari kesalahan perhitungan.

Persaingan yang ketat membutuhkan diplomasi yang berkelanjutan untuk memastikan bahwa persaingan tidak mengarah ke konfrontasi atau konflik, kata Blinken.

"Itulah yang diharapkan dunia dari Amerika Serikat dan China."

Melansir CNA, Sabtu (17/6/2023), Blinken akan mengadakan pembicaraan pada Minggu (18/6/2023) dan Senin (19/6/2023) di Beijing pada perjalanan pertama oleh seorang diplomat top AS dalam hampir lima tahun.

Perjalanan itu dijadwal ulang setelah Amerika Serikat membatalkan rencana kunjungan ke Beijing oleh Blinken pada Februari lalu setelah Washington mendeteksi - dan kemudian menembak jatuh - balon mata-mata China.

Tujuan pertama perjalanan ke China, kata Blinken dalam konferensi pers, adalah untuk membangun komunikasi yang terbuka dan berdaya, sehingga kedua negara bertanggung jawab mengelola hubungan.

Dia mengatakan tujuan lainnya adalah untuk memperjelas kepentingan dan nilai AS, dan untuk mengeksplorasi bidang kerja sama yang mungkin, termasuk stabilitas ekonomi global, memerangi perdagangan narkoba, dan masalah iklim dan kesehatan.

Blinken menambahkan dia akan mengangkat masalah warga AS yang ditahan oleh China.

China telah menahan sejumlah warga AS atas berbagai tuduhan, termasuk Kai Li, seorang pengusaha yang dituduh menjadi mata-mata pada 2016, dan David Lin, seorang pendeta AS yang ditahan sejak 2006.

Blinken berbicara dalam konferensi pers bersama dengan Menteri Luar Negeri Singapura Vivian Balakrishnan yang sedang berkunjung ke AS.

Balakrishnan mengatakan kawasan Asia memperhatikan hubungan AS-China, dan menyebutnya sebagai "tantangan abad ini".

"Ini adalah momen yang sangat penting dan kritis, tidak hanya untuk Amerika Serikat dan China," katanya.

Seluruh dunia akan menyaksikan. Jadi kami berharap dan percaya bahwa Anda akan mampu mengelola perbedaan, katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Nancy Junita
Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper