Bisnis.com, DENPASAR – Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) mengungkapkan kekecewaannya kepada Injourney selaku holding BUMN dan ITDC selaku pengelola kawasan ekonomi khusus (KEK) Mandalika yang juga sekaligus pengelola sirkuit Mandalika.
Melalui akun resminya di media sosial, Zulkieflimansyah tidak setuju jika ITDC menghapus event balap World Superbike (WSBK) dari kalender sirkuit Mandalika karena alasan selalu merugi setiap menyelenggarakan event WSBK. Menurut Zul, ITDC kurang bijak jika hanya melihat untung rugi jangka pendek satu event, tanpa melihat dampak ekonomi secara luas bagi NTB.
Menurut Zul, event di sirkuit Mandalika bukan soal untung rugi saja, tetapi event bisa dimanfaatkan untuk branding pariwisata NTB, khususnya Mandalika sebagai kawasan ekonomi khusus (KEK) yang ditetapkan oleh pemerintah. Zul mengingatkan ITDC visi Presiden Jokowi dalam membangun Mandalika untuk menghidupkan pariwisata NTB.
“Injourney dan ITDC tidak mampu dan gagal menangkap pesan khusus Presiden Jokowi ketika menghadirkan sirkuit Mandalika dengan WSBK dan Motogp nya. Alih – Alih menambah kegiatan dan atraksi motor di sirkuit Mandalika, ini malah mengurangi,” jelas Zul dikutip melalui akun resminya, Sabtu (17/6/2023).
Politisi PKS ini juga membandingkan kinerja Injourney dan ITDC dengan Pemprov NTB yang mampu menyelenggarakan dua event MXGP kelas dunia di Sumbawa dan Lombok walaupun dengan keterbatasan tim. Menurutnya, Injourney dengan sumber daya dan dukungan negara, seharusnya mampu menghadirkan tim yang kuat untuk mencari dukungan sponsor dalam satu event.
Bahkan Zul menantang jika Injourney dan ITDC tidak mau mengelola mandalika secara profesional, agar diserahkan pengelolaannya ke Pemprov NTB. Zul menjamin dengan dipegang daerah, banyak event yang akan hadir di Mandalika.
Baca Juga
Kekecewaan Zul dilatarbelakangi oleh curhatan Injourney di rapat dengar pendapat (RDP) dengan komisi VII DPR RI, Injourney mengungkap selalu merugi saat menyelenggarakan WSBK dan mengusulkan agar WSBK dihapus dari kalender event di sirkuit Mandalika. Selain itu Injourney juga meminta penyertaan modal negara Rp1,2 triliun untuk menutup hutang – hutang pembangunan sirkuit.