Bisnis.com, SOLO - Pendiri Ponpes Al Zaytun, Panji Gumilang, kembali menjadi sorotan atas pernyataan kontroversionalnya soal agama.
Ia yang juga memimpin Ponpes Al Zaytun, mengatakan bahwa Haleluya sama dengan kegiataan tahlilan yang dilakukan oleh umat muslim.
Pernyataannya itu viral setelah diunggah oleh akun TikTok @herrypatoeng. Terlihat dalam video tersebut, Panji Gumilang mengaku bahwa dirinya tidak setuju apabila ucapan dan nyanyian Haleluya itu hanya dimiliki oleh penganut agama Nasrani atau Kristen.
"Haleluya itu jangan dianggap milik Nasrani. Merupakan milik umat Indonesia yang punya Tuhan," katanya.
Ia berpendapat demikiran karena menurutnya Haleluya memiliki arti besarkan Tuhan. Dari sini, ia menyamakan bahwa Tahlilan adalah hal yang sama.
Sebelumnya, Panji juga dihujat lantaran menghalalkan zina dengan uang. Ia mengatakan bahwa penebusan dosa zina bisa diganti dengan uang.
Baca Juga
Terbaru, pondok yang dipimpinnya itu akhirnya didatangi ribuan masa dari masyarakat Indramayu. Mereka berpendapat bahwa Al Zaytun mengajarkan ajaran sesat.
Dulunya, Panji juga dikenal sebagai seorang penyebar mazab baru bernama mazab Bung Karno.
Terus buat kontroversi, siapa sebenarnya Panji Gumilang?
Profil Panji Gumilang
Panji Gumilang merupakan pendiri Yayasan Pesantren Indonesia (YSI). Yayasan itu kemudian membuka pondok pesantran (ponpes) Al Zaytun pada 13 Agustus 1996.
Panji Gumilang lahir di Desa Sembung Anyar, Kecamatan Dukun, Kabupaten Gresik, Jawa Timur pada 30 Juli 1946.
Ia memiliki nama lengkap Abdussalam Rasyidu Panji Gumilang dan sempat menempuh pendidikan Sekolah Rakyat (SR) pada pagi hari dan dilanjutkan belajar mengaji pada sore harinya.
Panji juga pernah masuk ke pondok Gontor, namun tak sampai lulus dari sana.
Kuliahnya, ia memilih UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dengan jurusan Sejarah dan Kebudayaan Islam di Fakultas Adab. Ia pun aktif sebagai anggota HMI cabang Ciputat.
Setelah lulus, dirinya tergabung dengan ikatan alumni UIN Syarif Hidayatullah. Bahkan ia didapuk sebagai ketua alumni selama dua periode pada 2006-2013.
Panji pun pernah mendapat gelar Doktor Honoris Causa bidang Management, Education and Human Resources oleh IMCA (International Management Centres Association) - Revans University, universitas tidak terakreditasi action learning yang berbasis di Buckingham, Inggris.
Selain itu, pria yang juga dikenal sebagai ulam ini juga pernah menjadi Petugas Rabithoh 'Alam Islami yang ditugaskan di Majlis Ulama Islam Malaysia Sabah bahagian Da'wah (1982-1989).
Kemudian di tahun yang sama, ia menjabat sebagai Presiden PERKISA (Perhimpunan Keluarga Besar Indonesia Sabah Malaysia) selama dua periode.