Bisnis.com, JAKARTA - Pentagon Amerika Serikat (AS) mengatakan bahwa paket baru bantuan militer akan dikirim dari AS ke Ukraina senilai US$325 juta atau Rp4,8 triliun, termasuk 25 kendaraan lapis baja.
Adapun pengiriman akan mencakup 15 Kendaraan Tempur Infanteri Bradley dan 10 Pengangkut Personel Lapis Baja Stryker di antara barang-barang lainnya, seperti dilansir dari TASS, pada Rabu (14/6/2023).
Sebelumnya, juru bicara Departemen Luar Negeri AS mengatakan Washington akan memberi Kyiv amunisi tambahan untuk Sistem Rudal Permukaan-ke-Udara Tingkat Lanjut Nasional (NASAMS).
Selain itu, juga akan memberikan Sistem antipesawat Stinger; Sistem anti-baju besi Javelin; Rudal Tube-Launched, Optically-Tracked, Wire-Guided (TOW); Sistem anti-lapis baja AT-4;
Lalu, Kendaraan Tempur Infanteri Bradley dan Pengangkut Personil Lapis Baja Stryker; peluru artileri 155mm dan 105mm; lebih dari 22 juta butir amunisi senjata ringan dan granat; amunisi tambahan untuk Sistem Roket Artileri Mobilitas Tinggi (HIMARS).
Kemudian juga, amunisi penghancur untuk pembersihan rintangan; peralatan pendukung komunikasi taktis yang aman serta suku cadang dan peralatan lapangan lainnya.
Baca Juga
Melansir situs Belanda Oryx, angkatan bersenjata Ukraina telah kehilangan 15 persen dari semua Kendaraan Tempur Bradley (BFV) yang dipasok AS.
Berdasarkan data yang dihimpun, 16 dari 109 Kendaraan Tempur Infanteri buatan AS telah dihancurkan, dirusak, atau ditinggalkan selama beberapa hari terakhir.
Menurut Oryx, tentara Ukraina hingga saat ini telah kehilangan setidaknya 3.600 unit perangkat keras militer sejak Februari 2022.
Sebelumnya, Pentagon mengatakan bahwa AS dapat mengumumkan paket bantuan militer baru ke Ukraina, yang akan mencakup, antara lain item, Kendaraan Tempur Stryker, dan Bradley, serta amunisi.