Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kaesang Siap jadi Depok 1? Simak Dulu Asal Nama dan Sejarah Kota Depok

Berikut asal nama dan sejarah Kota Depok yang dibidik oleh Kaesang Pangarep.
Foto aerial Tol Depok–Antasari dengan latar belakang Gunung Salak dan Pangrango di Jakarta, Selasa (19/5/2020). Bisnis/Himawan L Nugraha
Foto aerial Tol Depok–Antasari dengan latar belakang Gunung Salak dan Pangrango di Jakarta, Selasa (19/5/2020). Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA – Kaesang Pangarep akhirnya merilis klarifikasi terkait keputusannya untuk terjun ke dunia politik. Lewat unggahannya, dia mengeklaim sudah mendapat restu dan akan mengincar posisi sebagai Depok 1 atau Calon Walikota (Walkot) Depok

“Saya Kaesang Pangarep, saya sudah mendapatkan izin dan restu dari keluarga saya. Insyaallah dengan ini saya siap untuk hadir menjadi Depok pertama. Mohon dukungannya, merdeka!" ujar Kaesang dalam video berjudul Klarifikasi Kaesang Pangarep by GK Hebat, Sabtu (10/6/2023). 

Akan tetapi, dia tidak mengatakan secara rinci apakah video yang dibuatnya ini hanya konten belaka atau tidak.

Terlebih saat ini juga belum ada pengumuman dari pihak partai politik yang akan mengusungnya sebagai caleg dalam Pemilu 2024.  

Konten yang dibuatnya ini pun langsung mendapat ribuan komentar dari netizen yang menyatakan dukungannya. Sejumlah netizen mengaku siap mendukung Kaesang untuk terjun di dunia politik, seperti ayah dan kakaknya.

Terlepas dari riuh rendah pernyataan Kaesang, Depok tetaplah dikenal sebagai kota dengan berbagai fenomena uniknya. Mulai dari isu babi ngepet, kolor ijo, hingga munculnya kasus Covid-19 pertama. Lantas bagaimana sejarah asli Kota Depok?

Sejarah Nama Kota Depok 

Nama Depok diketahui merupakan suatu singkatan dari “De Eerste Protestantse Organisatie van Christenen,” artinya jemaat Kristen yang yang pertama. Akronim ini muncul pada tahun 1950-an di kalangan masyarakat Depok yang tinggal di Belanda.

Versi lain menyebutkan sejarah nama Depok bermula sejak zaman Kerajaan Pajajaran 1020-1579 M, yang berasal dari sebutan istilah pribumi asli (deprok) artinya duduk santai ala melayu. 

Penamaan ini tidak terlepas dari perjalanan Prabu Siliwangi yang singgah di kawasan Beji.

Keindahan dan keasrian daerah tersebut membuat Prabu Siliwangi sempat menetap di kawasan yang tidak jauh dari Sungai Ciliwung. 

Selain itu, Sultan Ageng Tirtayasa dan Pangeran Purba dari Kesultanan Banten pernah menggunakan jalur yang melintasi kawasan Depok saat melakukan perjalanan menuju Cirebon.

Akan tetapi, pengikut Pangeran Purba, Mbah Raden Wujud, tidak melanjutkan perjalanan ke Cirebon melainkan menetap dan mendirikan padepokan untuk menyebarkan agama Islam.  

Padepokan ini kemudian berkembang menjadi perkampungan yang disebut Depok. 

Lalu pejabat VOC Cornelis Chastelein membeli lahan di wilayah Mampang dan Depok Lama yang digunakan untuk perkebunan pada 1696 silam. Cornelis juga menyebarluaskan agama Kristen kepada para pekerjanya, lewat sebuah Padepokan Kristiani.  

Saat menyebarkan agama Kristen, Cornelis menyebut daerah tersebut dengan bahasa Belanda yakni De Eerste Protestantse Organisatie van Christenen atau disingkat menjadi DEPOK, yang memiliki arti organisasi kristen yang pertama. 

Muncul banyak versi terkait sejarah Depok. Dikutip dari situs pemerintahan Kota Depok, kota ini bermula dari sebuah Kecamatan yang berada di lingkungan Kawedanan (Pembantu Bupati) wilayah Parung Kabupaten Bogor. 

Pada 1976, Perum Perumnas dan para pengembang mulai membangun perumahan yang diikuti dengan dibangunnya kampus Universitas Indonesia (UI).

Sejumlah pembangunan lain juga dilakukan seiring dengan meningkatnya perdagangan dan jasa di Kota Depok. 

Perkembangan Depok yang begitu cepat menjadi perhatian bagi Pemerintah Orde Baru. Menteri Dalam Negeri kala itu, Amir Machmud, mulai mengkaji peningkatan status Kecamatan Depok menjadi Kota Administratif pada 27 April 1999.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper