Bisnis.com, JAKARTA - Ketua Umum PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri mengaku tak akan bekerja sama alias berkoalisi dengan partai politik yang masih 'pilih-pilih teman' koalisi.
Megawati menjelaskan, pemilu merupakan satu kesatuan antara pemilih anggota legislatif (pileg), pemilihan presiden (pilpres), dan juga pemilihan kepada daerah (pilkada). Oleh sebab itu, jika menjalin kerja sama dalam pemilu maka tak boleh pilih-pilih.
"Sebetulnya pileg, pilpres, kemudian pilkada itu namanya pemilu, yang dilakukan tiap lima tahun sekali. Jadi sebetulnya menurut saya agak lucu kalau kerja sama itu pilih-pilih," jelas Megawati usai menandatangani MoU kerja sama politik dengan Partai Perindo, di Kantor DPP PDIP, Jakarta Pusat, Jumat (8/6/2023).
Presiden ke-5 ini pun menyatakan PDIP tak akan berkoalisi dengan partai lain yang hanya ingin bekerja sama pada pileg atau hanya pada pilpres.
"Kapan mau ikut pileg kerja sama, tapi presiden tidak kerja sama, itu rasanya menurut saya keanehan dan kalau ada yang mau begitu, ya saya enggak mau kerja sama," ujar Megawati.
Sebagai informasi, Partai Perindo dan PDIP resmi menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) atau nota kesepahaman kerja sama politik untuk Pilpres 2024 pada Jumat (8/6/2023).
Baca Juga
Penandatanganan MoU dilakukan langsung oleh dua pimpinan partai, yaitu Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dan Ketua Umum Partai Perindo Hary Tanoesoedibjo di Kantor DPP PDIP, Jakarta Pusat.
Dengan penandatanganan ini, Perindo resmi berkoalisi dengan PDIP untuk sama-sama mendukung Ganjar Pranowo maju sebagai calon presiden (capres) pada Pilpres 2024. Perindo mengikuti jejak Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dan Partai Hanura yang terlebih dahulu jalin kerja sama politik dengan PDIP.