Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

KPK Sita Aset Rafael Alun, Ada Rumah Hingga Kendaraan Mewah!

KPK menyita sejumlah aset milik mantan pejabat pajak Rafael Alun Trisambodo seperti rumah, kos-kosan, dan sejumlah kendaraan mewah.
Mantan Kepala Bagian Umum Kantor Wilayah Ditjen Pajak Jakarta Selatan II, Rafael Alun Trisambodo bersiap memberikan klarifikasi kepada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di Gedung Merah Putih, Jakarta, Rabu (1/3/2023). Bisnis/Arief Hermawan P
Mantan Kepala Bagian Umum Kantor Wilayah Ditjen Pajak Jakarta Selatan II, Rafael Alun Trisambodo bersiap memberikan klarifikasi kepada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di Gedung Merah Putih, Jakarta, Rabu (1/3/2023). Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menyita sejumlah aset milik mantan pejabat pajak Rafael Alun Trisambodo.

Aset yang disita antara lain rumah, kos-kosan, dan sejumlah kendaraan mewah yang diduga milik ayah dari Mario Dandy Satrio itu.

Penelusuran dan penyitaan aset milik tersangka dugaan gratifikasi pemeriksaan pajak dan pencucian uang itu merupakan bagian dari proses penyidikan yang dijalaninya.

"Tim penyidik KPK terus lakukan penelusuran aset terkait perkara korupsi dugaan penerimaan gratifikasi dan TPPU dengan tersangka RAT [Rafael Alun Trisambodo]," ujar Kabag Pemberitaan KPK Ali Fikri, Rabu (31/5/2023).

Ali membenarkan bahwa beberapa aset yang disita yakni berupa sejumlah aset properti milik ayah Mario Dandy itu di Jakarta.

Aset tersebut berupa rumah Rafael di kawasan Simprug, rumah kos di Blok M, dan kontrakan di Meruya. Teranyar, KPK juga telah menyita dua mobil jenis Toyota Camry dan Land Cruiser di Solo, Jawa Tengah.

"Selain itu, di Jogjakarta tim penyidik juga telah lakukan penyitaan satu motor gede Triumph 1200cc," lanjut Ali.

Juru Bicara KPK berlatar belakang jaksa itu mengatakan lembaganya masih terus menelusuri aliran dana gratifikasi Rafael alias follow the money, dan mengidentifikasi aset terkait degan perkara tersebut. Tujuannya, penelusuran dan penyitaan aset yakni guna mengoptimalkan asset recovery dari hasil korupsi.

"Kami juga mengajak masyarakat turut berperan dengan cara menginformasikan kepada KPK bila memiliki data dan informasi terkait perkara dimaksud," tutup Ali.

Untuk diketahui, KPK menetapkan Rafael sebagai tersangka kasus dugaan gratfifikasi pemeriksaan pajak di Direktorat Jenderal Pajak Kementerian Keuangan (Kemenkeu) selama 12 tahun, yakni 2011-2023.

Rafael juga diduga memiliki perusahaan konsultan pajak dan mengarahkan wajib pajak bermasalah yang ditanganinya, untuk menggunakan jasa perusahaan tersebut. Tidak sampai gratifikasi saja, KPK juga telah menetapkan Rafael sebagai tersangka kasus dugaan tindak pidana pencucian uang (TPPU). 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Dany Saputra
Editor : Edi Suwiknyo
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper