Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pilot Susi Air Diancam Dibunuh KKB, TNI Terus Lakukan Upaya Penyelamatan

Panglima TNI terus berkomunikasi dengan beberapa pihak untuk menyelamatkan pilot Susi Air yang disandera KKB.
Panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono (dua kanan) tiba di Papua, Senin (17/4/2023), untuk memimpin evaluasi operasi pencarian dan penyelamatan pilot Susi Air yang disandera oleh kelompok kriminal bersenjata (KKB) Papua. ANTARA/HO-Pusat Penerangan TNI
Panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono (dua kanan) tiba di Papua, Senin (17/4/2023), untuk memimpin evaluasi operasi pencarian dan penyelamatan pilot Susi Air yang disandera oleh kelompok kriminal bersenjata (KKB) Papua. ANTARA/HO-Pusat Penerangan TNI

Bisnis.com, JAKARTA - Panglima TNI Laksamana Yudo Margono memastikan bahwa pihaknya terus berkomunikasi dengan beberapa pihak untuk menyelamatkan pilot Susi Air Capt Philips Marks Mehrtens yang disandera oleh kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Papua.

Dia mengatakan bahwa pihaknya sudah bertemu dengan tokoh agama dan Pj Gubernur terkait untuk negosiasi demi menyelamatkan Mehrtens dari sandera KKB secara damai.

“kita usahakan terus, kita hormati bahwa ada tokoh masyarakat. Kita berusaha menyelesaikan secara damai,” kata Yudo di Westin Hotel Jakarta, Senin (29/5/2023).

Dia juga menyebut bahwa masyarakat dan tokoh agama berharap tidak ada kontak tembak antara TNI/Polri dalam penyelamatan Mehrtens.

Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam) Mahfud MD menegaskan akan menyelamatkan Pilot Susi Air Capt Philips Marks Mehrtens yang disandera oleh KKB di Papua.

Mahfud mengatakan bahwa pihaknya memiliki prinsir untuk terus menyelamatkan sandera yang masih berada di wilayah teritorial dari Indonesia.

“Ancaman dibunuh sudah sering. tapi prinsip kita, kita akan menyelamatkan nyawa sandera itu aja,” kata Mahfud di The Westin Jakarta, Senin (29/5/2023).

Seperti diketahui, Pilot Susi Air mengatakan bahwa dirinya akan ditembak jika Indonesia tidak mengakui kemerdekaan Papua.

Dalam video yang beredar, terlihat bahwa Mehrtens mengatakan dirinya diberi waktu selama dua bulan agar negara lain berbicara kepada Indonesia terkait kemerdekaan Papua.

“kalau sudah dua bulan mereka tidak bicara dengan Papua, mereka (KKB) akan tembak saya,” kata Mehrtens.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Lukman Nur Hakim
Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper