Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Soal Cawapres Ganjar, PPP Ungkap Kriteria hingga Waktu Pembahasannya

PPP akan segera membahas calon wakil presiden (cawapres) untuk mendampingi Ganjar Pranowo, selambat-lambatnya Juli 2023
Soal Cawapres Ganjar, PPP Ungkap Kriteria hingga Waktu Pembahasannya. Bakal Calon Presiden (Bacapres) PDI Perjuangan (PDIP) Ganjar Pranowo disambut meriah oleh ribuan kader PDIP di Palembang, Sumatera Selatan, pada Sabtu (20/5/2023)./Istimewa
Soal Cawapres Ganjar, PPP Ungkap Kriteria hingga Waktu Pembahasannya. Bakal Calon Presiden (Bacapres) PDI Perjuangan (PDIP) Ganjar Pranowo disambut meriah oleh ribuan kader PDIP di Palembang, Sumatera Selatan, pada Sabtu (20/5/2023)./Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA - Partai Persatuan Pembangunan (PPP) akan segera membahas calon wakil presiden (cawapres) untuk mendampingi Ganjar Pranowo, selambat-lambatnya Juli 2023.

Ketua Majelis Pertimbangan DPP PPP Romahurmuziy mengatakan kriteria ideal cawapres Ganjar yakni Islam moderat dan memiliki modal logistik dari kantong pribadi. Menurutnya, saat ini masing menimang-nimang sejumlah nama yang akan diusung sebagai cawapres Ganjar.

Rommy, sapaan akrab Ketua Majelis Pertimbangan DPP PPP Romahurmuziy, menargetkan pembahasan nama cawapres Ganjar akan segera dibahas dalam kerja sama politik antara PPP dan PDIP.

"Insya Allah sesuai penyampaian Plt Ketum PPP, Pak Mardiono, selambat-lambatnya bulan Juli cawapres Mas Ganjar akan dibahas bersama," ucapnya, dikutip dari siaran pers, Minggu (28/5/2023). 

Dalam catatan Bisnis, Ganjar kini sudah secara resmi diusung oleh tiga partai yakni PDIP, PPP, dan Hanura. Ketiganya tercatat lolos verifikasi partai peserta Pemilihan Umum (Pemilu) 2024, dan sudah mendaftarkan bakal calon legislatif (caleg). 

Mengenai cawapres Ganjar, Rommy mengaku partainya mengikuti pola empat sehat lima sempurna. Pertimbangan pola itu yakni sosok berwajah Islam moderat yang memiliki modal sosial, modal politik, modal elektoral, dan menjadi sempurna jika ada modal logistik. 

Pertaa, sosok Islam moderat, lanjut Rommy, dinilai pokok untuk mengawal moderasi beragama di Indonesia sebagai negara dengan pemeluk agama Islam terbesar di dunia. Moderasi itu dinilai menjadi kunci agar Indonesia rekat sebagai bangsa. 

Kedua, modal sosial yakni rekam jejak, pengalaman, dan jaringan. PPP disebut menimang setiap anak bangsa yang jujur dan bersih serta memiliki pengalaman di pemerintahan di tingkatan manapun untuk menjadi cawapres. 

"Presiden dan Wapres akan memimpin 280 juta rakyat Indonesia, sepatutnyalah ia warga negara terpilih yang bersih dan sudah nyata berpengalaman dalam pemerintahan, bukan seorang yang masih belajar dan mencoba-coba," tutur Rommy. 

Ketiga, modal politik yang dimaksud yaitu akseptabilitas antara seluruh partai politik pengusung. 

Keempat, modal elektoral. Modal tersebut menjadi sangat utama di tengah pemilihan dilakukan ecara langsung oleh rakyat.

"Karenanya popularitas dan elektabilitas menjadi salah satu faktor yang dipertimbangkan oleh PPP untuk diajukan namanya. Elektabiltas ini tidak harus berarti memuncaki klasemen survey, karena masih ada delapan bulan ke depan untuk mengerek yang bersangkutan sampai Pemilu," terangnya.

Kelima, modal logistik yang dinilai sebagai penyempurna modal-modal sebelumnya. Mantan Ketua Umum PPP itu mengutip pernyataan mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla sebelumnya, yang menyebut modal untuk maju dalam Pilpres mencapai triliunan rupiah. Modal itu diperlukan untuk sosialisasi melalui seluruh kanal media, kunjungan ke berbagai daerah, dan kebutuhan lainnya. 

Namun demikian, Rommy tidak menampik adanya batasan Undang-undang (UU) yang mengatur sumbangan maksimum pribadi atau lembaga. Oleh karena itu, dia menganggap bahwa bisa jadi dana sumbangan tidak cukup.

"Karenanya jika pasangan capres-cawapres memiliki dananya sendiri yang berdasarkan UU tak dibatasi, hal ini akan menjadi nilai tambah untuk keberdayaan pasangan, meskipun hal ini tidak mutlak," ucapnya.

Di sisi lain, PPP sebelumnya tidak menampik bahwa akan mengusulkan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno untuk mendampingi Ganjar pada Pilpres 2024. 

"Pak Sandi selama ini sudah komunikasi sering juga jalan bareng surveinya juga bagus dan sering disebut-sebut. Itu bagi kami ya, PPP. Tentu nanti ada tahapan-tahapan berikut, makanya saya sampaikan nama atau nama-nama, salah satunya Pak Sandi," jelas Sekretaris Jenderal DPP PPP Arwani Thomafi, Rabu (24/5/2023).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Dany Saputra
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper