Bisnis.com, JAKARTA - Departemen Keuangan AS mengumumkan pada 25 Mei bahwa mereka memberikan sanksi kepada Ivan Maslov, kepala operasi di Mali untuk kelompok tentara bayaran Wagner Rusia.
Menurut siaran pers, kelompok Wagner berusaha memperoleh peralatan militer untuk perang di Ukraina, termasuk dengan bekerja melalui Mali.
Maslov telah bekerja dalam koordinasi yang erat dengan pejabat pemerintah Mali untuk mengamankan akomodasi bagi tentara bayaran Wagner.
Ia mengatur pertemuan antara pendiri Wagner Yevgeny Prigozhin dan pejabat pemerintah dari beberapa negara Afrika.
Selain itu, Maslov telah mengawasi kepentingan Wagner dalam mengekstraksi sumber daya alam, kata Departemen Keuangan AS.
AS sebelumnya menuduh tentara bayaran Wagner mengeksploitasi sumber daya alam di Republik Afrika Tengah, Mali, Sudan, dan di tempat lain untuk mendanai perannya dalam perang melawan Ukraina.
Pada 21 Februari, Financial Times juga melaporkan bahwa Prigozhin memperoleh aset sebesar 250 juta dolar AS selama empat tahun terakhir dari pertambangan minyak, gas, berlian, dan emas di negara-negara seperti Sudan dan Suriah.
Setiap aset Maslov yang berlokasi di AS, baik dimiliki secara langsung atau tidak langsung, sekarang diblokir sebagai akibat dari sanksi tersebut.
Prigozhin dan anggota keluarga terdekatnya telah dikenai sanksi keuangan oleh sejumlah negara, termasuk AS dan Ukraina pada 2022 dan Inggris pada 2020.