Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Oposisi Turki Klaim Terjadi Kecurangan Surat Suara dalam Pemilu

Partai oposisi Turki mengklaim terjadi kecurangan surat suara dalam pemilihan presiden dan parlemen di negara itu.
Poster kampanye pemilihan Presiden Turki Tayyip Erdogan, setelah putaran pertama pemilihan presiden dan parlementer, di Istanbul, Turki 15 Mei 2023. Partai oposisi Turki mengklaim terjadi kecurangan surat suara dalam pemilihan presiden dan parlemen di negara itu. REUTERS/Murad Sezer
Poster kampanye pemilihan Presiden Turki Tayyip Erdogan, setelah putaran pertama pemilihan presiden dan parlementer, di Istanbul, Turki 15 Mei 2023. Partai oposisi Turki mengklaim terjadi kecurangan surat suara dalam pemilihan presiden dan parlemen di negara itu. REUTERS/Murad Sezer

Bisnis.com, JAKARTA - Partai-partai oposisi di Turki telah melaporkan ribuan ketidaksesuaian surat suara dalam pemilihan presiden dan parlemen di negara itu. 

Cumhuriyet Halk dari Partai Rakyat Republik (CHP) dan Partai Yeşil Sol atau Partai Kiri Hijau (YSP) telah menyuarakan keprihatinan dan mengajukan keluhan sejak Minggu (14/5/2023). 

Keduanya menyatakan terjadi perbedaan antara penghitungan suara yang tercatat di tempat pemungutan suara dan suara yang masuk ke Dewan Pemilihan Tertinggi (Sistem YSK).

Wakil Ketua CHP Muharrem Erkek mengatakan ketidakberesan ditemukan oleh partai tersebut di 7.094 kotak suara setelah memeriksa lebih dari 201.000 dari dalam Turki dan luar negeri, pada Rabu (17/5/2023). 

Adapun CHP keberatan atas sekitar 4.825 suara parlemen dan 2.269 suara dalam pemilihan presiden Turki. 

Pemilihan presiden Turki akan menuju putaran kedua pada 28 Mei 2023. Keputusan putaran kedua ini dilakukan setelah petahana Recep Tayyip Erdogan, maupun pemimpin CHP Kemal Kilicdaroglu belum berhasil memenangkan mayoritas 50 persen langsung pada Minggu (14/5/2023). 

Erdogan memimpin jajak pendapat dengan 49,5 persen suara dengan Kilicdaroglu mengantongi 44,89 persen suara dalam pilpres Turki. 

Erkek mengatakan suara untuk Kilicdaroglu telah salah dialokasikan untuk Muharrem Ince yang mengundurkan diri dari pilpres 3 hari sebelum pemilihan.

Selain itu, Erkek juga mengatakan suara tambahan juga diberikan kepada Erdogan, tanpa memberikan bukti apapun.

“Kami mengikuti setiap suara, bahkan jika itu tidak mengubah hasil keseluruhan,” kata Erkek, seperti dilansir dari Aljazeera, pada Kamis (18/5/2023). 

Adapun dalam pemilihan parlemen, Partai Adalet ve Kalkınma (Partai Keadilan dan Pembangunan, Partai AK) Erdogan meraih suara terbanyak.

Partai Milliyetçi Hareket (Partai Gerakan Nasionalis, MHP), Partai aliansi Partai AK, mengungguli ekspektasi dengan perolehan suara lebih dari 10 persen.

YSP yang menerjunkan calon parlemen dari Partai Halkların Demokratik (Partai Demokratik Rakyat, HDP) mengatakan telah menemukan lebih dari 1.000 kasus entri yang salah.

“Kami tidak memiliki bukti untuk mengatakan apakah ada keganasan terorganisir di balik kesalahan dan kekeliruan ini atau apakah seseorang dengan sengaja mencoba mempengaruhi hasil ini,” kata Juru Bicara pemilu YSP Mehmet Rustu Tiryaki pada Selasa (16/5/2023). 

Partai tersebut mendukung Kilicdaroglu, yang memimpin aliansi 6 partai, untuk kursi kepresidenan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Erta Darwati
Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper