Bisnis.com, JAKARTA – Militer Israel mengatakan sistem pertahanan rudal Iron Dome memiliki tingkat keberhasilan hingga 96 persen dalam menghadapi roket yang ditembakkan dari jalur Gaza.
Dilansir dari Reuters pada Sabtu (13/5/2023), ada beberapa fakta yang dapat diketahui terkait Iron Dome sebagai berikut:
- Iron Dome dikembangkan oleh BUMN Israel Rafael Advanced Defense Systems.
Pengembangan tersebut didukung oleh AS untuk melawan tembakan roket dari Lebanon yang menerjang beberapa kota di Israel selama perang yang terjadi pada 2006 dengan Hizbullah dan Palestina dari elalui jalur Gaza di mana kelompok Hamas mengambil kendali pada 2007 dan mulai beroperasi pada 2011.
Baca Juga
- Setiap unit yang ditarik truk menembakkan rudal yang dipandu radar untuk meledakkan ancaman jarak pendek.
Beberapa ancaman jarak pendek tersebut meliputi drone, roket, dan mortir. Sistem ini melengkapi susunan pertahanan udara multilevel Israel di seberang Arrow-3, yang dirancang untuk mencegat rudal balistik di luar atmosfer bumi.
- Keberhasilan sistem pertahanan Iron Dome selama beberapa dekade terakhir telah mencuri perhatian masyarakat internasional.
Menurut pengakuan Rafael, pada 2020, dia telah mengirim sebanyak dua paket Iron Dome ke AS. Bukan hanya itu, selama berlangsungnya perang antara Rusia dan Ukraina, Ukraina terus mencari bantuan senjata termasuk ke Israel, meski hingga saat ini, Israel hanya memberi dukungan kemanusiaan.
- Rudal Iron Dome versi Angkatan Laut berfungsi untuk melindungi kapal dan aset berbasis laut.
- Sistem tersebut dapat dengan cepat menentukan apakah roket berada di jalur yang tepat untuk mencapai area yang berpenduduk.
Pada mulanya, Iron Dome memiliki cakupan seukuran kota terhadap roket dengan jangkauan antara 4 hingga 70 kilometer, namun para ahli mengatakan saat ini kemampuannya telah meningkat.
- Sistem pertahanan ini menelan biaya mulai dari puluhan ribu hingga jutaan dolar untuk menahan ancaman yang masuk. Israel sedang mengembangkan sistem berbasis laser untuk menetralisir roket dan drone musuh dengan perkiraan biaya hanya US$2 per intersepsi.