Bisnis.com, JAKARTA — Seorang penulis nasionalis terkemuka Rusia, Zakhar Prilepin, terluka dalam serangan bom mobil yang menewaskan supirnya pada Sabtu (6/5/2023). Para penyelidik menyatakan bahwa seorang tersangka yang telah ditahan mengakui bahwa dia bertindak atas perintah Ukraina.
Serangan itu terjadi tiga hari setelah Kremlin mengatakan bahwa Ukraina berusaha menyerang negara itu dengan drone, sementara Ukraina membantah bahwa mereka berkaitan dengan serangan tersebut.
Melansir Reuters, Minggu (7/5/2023), Kementerian Luar Negeri Rusia menuduh Ukraina dan negara-negara Barat yang mendukungnya, terutama Amerika Serikat, atas serangan terbaru terhadap penulis tersebut. Zakhar merupakan pendukung kuat kampanye militer Moskow di Ukraina.
Pihak keamanan Ukraina, menolak untuk mengkonfirmasi atau menyangkal keterlibatannya. Seorang pejabat senior Ukraina menuduh Rusia sebagai dalang dari insiden tersebut.
Komite Investigasi Rusia mengatakan bahwa Audi Q7 milik Prilepin diledakkan di sebuah desa di wilayah Nizny Novgorod, sekitar 400 km sebelah timur Moskow, yang mereka anggap sebagai tindakan terorisme. Dikatakan bahwa Prilepin telah dibawa ke rumah sakit.
Komite itu merilis sebuah foto yang menunjukkan kendaraan putih tergeletak terbalik di sebuah lintasan di samping kayu, dengan kawah yang dalam di sampingnya dan potongan-potongan logam berserakan di dekatnya. Komite tersebut kemudian mengeluarkan pernyataan yang mengatakan bahwa para penyelidik sedang menginterogasi seorang tersangka yang diidentifikasi sebagai Alexander Permyakov.
Baca Juga
"Tersangka ditahan dan,dalam proses interogasi, dia memberikan kesaksian bahwa dia bertindak atas instruksi dari dinas khusus Ukraina," kata pernyataan itu, yang dibacakan oleh seorang wanita berseragam.
Gubernur wilayah Nizhny Novgorod, Gleb Nikitin, mengatakan melalui Telegram bahwa para dokter telah berhasil mengoperasi Prilepin dan dia sekarang berada di bawah pengaruh obat penenang untuk membantu pemulihannya.
Kementerian Luar Negeri Rusia dalam sebuah pernyataan di situs webnya mengatakan bahwa tanggung jawab atas aksi ini dan aksi-aksi teroris lainnya tidak hanya terletak pada pihak berwenang Ukraina, tapi juga pada para pendukung Barat mereka, terutama AS.
Kantor berita pemerintah TASS mengutip sumber-sumber keamanan yang mengatakan bahwa tersangka adalah penduduk asli Ukraina dengan catatan kriminalitas perampokan dengan kekerasan di masa lalu.
Sementara itu, Badan Keamanan SBU Ukraina menolak untuk mengkonfirmasi atau menyangkal keterlibatannya dalam pengeboman tersebut.
Penasihat Senior Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy, Mykhailo Podolyak, mengatakan bahwa dia yakin pihak berwenang Rusia telah melakukan serangan tersebut.
"Semua orang memahami bahwa ini semua adalah pertunjukan yang dipentaskan," kata Podolyak kepada televisi Ukraina.
Sebagai informasi, Novelis Prilepin merupakan tokoh pro-perang terkemuka ketiga yang menjadi sasaran bom sejak invasi Moskow ke negara tetangganya pada Februari 2022.
Rusia sebelumnya juga menyalahkan Ukraina atas kematian jurnalis Darya Dugina dan blogger perang Vladlen Tatarsky dalam dua serangan sebelumnya, sementara Kiev membantah terlibat.