Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sinyal Pecah Kongsi Jokowi dan Surya Paloh

Hubungan Jokowi dan Surya Paloh semakin renggang usai insiden tak diundangnya Ketua Umum Partai NasDem itu ke Istana beberapa waktu lalu.
Ketua Umum DPP Partai Nasional Demokrat (NasDem) Surya Paloh memberikan keterangan pers saat berkunjung ke Kantor DPP Golkar di Jakarta, Rabu (1/2/2023). Bisnis/Abdurachman
Ketua Umum DPP Partai Nasional Demokrat (NasDem) Surya Paloh memberikan keterangan pers saat berkunjung ke Kantor DPP Golkar di Jakarta, Rabu (1/2/2023). Bisnis/Abdurachman

Bisnis.com, JAKARTA — Pertemuan antara Luhut Binsar Pandjaitan dan Surya Paloh semakin mengonfirmasi kerenggangan hubungan antara Jokowi elite partai NasDem tersebut.

Pakar Komunikasi Politik dan Pemasaran Politik dari Universitas Gadjah Mada (UGM) Nyarwi Ahmad menyebut bahwa pertemuan itu menandakan pintu komunikasi politik antara Surya Paloh dan Jokowi secara langsung semakin sempit.

“Kerenggangan hubungan antara Jokowi dan Surya Paloh kian nyata seiring dengan pintu komunikasi Surya Paloh secara langsung kepada Jokowi tampaknya semakin sempit,” ujar Nyarwi dalam keterangan resmi, Minggu (7/5/2023).

Seperti diketahui, sejak Partai Nasdem mendeklarasikan Mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sebagai calon presiden (Capres) pada awal Oktober 2023, keakraban dan relasi Jokowi dengan Surya Paloh terlihat memudar dibandingkan dengan periode sebelumnya.

Meskipun demikian, Nyarwi melanjutkan, keberadaan Luhut Binsar Pandjaitan dalam pertemuannya dengan Surya Paloh merupakan representasi dari orang terdekat Jokowi untuk mengemban sebuah misi.

“Kita tahu Luhut sudah lama menjadi orang dekat kepercayaan Jokowi. Bukan tidak mungkin Luhut mengemban misi atau mendapatkan penugasan dari Jokowi ketika menemui Surya Paloh,” jelasnya. 

Nyarwi menambahkan, pertemuan antara Luhut dan Surya Paloh belum akan mengerucutkan bursa pasangan koalisi partai politik (Parpol) ataupun pasangan capres-cawapres, sebab saat ini dan beberapa bulan ke depan dinamika elit dan elektoral akan terus terjadi.

“Beberapa bulan ke depan masih ada potensi opsi-opsi lainnya yang akan terbuka,” jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper