Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi mengatakan bahwa sesuai keputusan para leaders, Myanmar tidak diundang dalam pertemuan di level politik pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-42 Asean.
Dia menyampaikan bahwa KTT ke-42 Asean akan dihadiri oleh 8 leaders, Sekjen Asean, dan Perdana Menteri (PM) Timor Leste.
"Sesuai keputusan para Leaders, Myanmar tidak diundang pada level politik. KTT ke-42 ini akan dihadiri oleh 8 Leaders, plus Sekjen Asean, plus Perdana Menteri Timor Leste," katanya saat memberi keterangan resmi.
Adapun Menlu juga menyatakan bahwa PM Thailand tidak dapat hadir mengingat Pemilu di negara itu akan dilakukan pada 14 Mei 2023.
Dia mengatakan bahwa PM Thailand mengutus deputinya untuk menjadi utusan khusus di KTT ke-42 Asean, Labuan Bajo, NTT.
"Perdana Menteri Thailand menyatakan tidak dapat hadir mengingat Pemilu di Thailand akan dilakukan pada 14 Mei, dan beliau mengutus Deputi Perdana Menteri untuk menjadi utusan khusus Perdana Menteri Thailand," lanjutnya.
Baca Juga
Sementara itu, Perdana Menteri Timor Leste Taur Matan Ruak telah dikonfirmasi akan hadir dalam KTT ke-42 Asean 2023.
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri RI Teuku Faizasyah mengatakan bahwa kehadiran Timor Leste dalam KTT Asean menjadi istimewa karena pertama kalinya dalam sejarah, meski dengan status pengamat (observer).
Dia menegaskan bahwa Indonesia berkomitmen dalam mendorong Timor Leste untuk bergabung sebagai anggota Asean.
Adapun terkait delegasi, Menlu Retno menyatakan bahwa sejauh ini sudah ada total 776 orang yang teregistrasi sebagai delegasi.
Selanjutnya, untuk data jurnalis yang sudah terkonfirmasi yaitu sebanyak 400 orang, dari media nasional maupun internasional.
"Mengenai delegasi, sejauh ini yang sudah teregistrasi jumlahnya adalah, untuk delegasi 776 orang, dan jurnalis 400 orang, baik dari media nasional maupun media internasional," tambahnya.