Bisnis.com, JAKARTA - Perdana Menteri Timor Leste Taur Matan Ruak dikonfirmasi akan hadir dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-42 Asean 2023 di Labuan Bajo, NTT.
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri RI Teuku Faizasyah mengatakan bahwa kehadiran Timor Leste dalam KTT Asean menjadi istimewa karena pertama kalinya dalam sejarah, meski dengan status pengamat (observer).
Dia menegaskan bahwa Indonesia berkomitmen untuk mendorong Timor Leste agar segera bergabung sebagai anggota Asean.
“Indonesia secara konsisten terus mendukung masuknya Timor Leste menjadi anggota Asean ke-11,” katanya, di Labuan Bajo, dalam keterangan tertulis, pada Sabtu (6/5/2023).
Lebih lanjut, dia menyatakan bahwa terus dilangsungkan pembahasan penyempurnaan rancangan Peta Jalan bagi keanggotaan penuh Timor Leste.
Penyempurnaan Peta Jalan tersebut berlangsung dalam Asean Coordinating Council Working Group on Timor Leste (ACC-WGTL).
Baca Juga
Meski begitu, Timor Leste masih harus memenuhi beberapa kriteria untuk bergabung dengan Asean, di antaranya penyesuaian aturan nasional terkait kesepakatan dan dokumen Asean, serta pembentukan misi diplomatik negara tersebut untuk Asean.
Adapun terkait dengan penyiapan tersebut, Indonesia juga telah memberikan beberapa program bantuan peningkatan kapasitas Aparatur Sipil Negara (ASN) bagi Timor Leste.
Seperti diketahui, secara prinsip telah disetujui masuknya Timor Leste menjadi anggota Asean ke-11, pada KTT Asean sebelumnya di Phnom Penh, November 2022.
Lebih lanjut, Asean Coordinating Council (ACC) tingkat Menteri Luar Negeri Asean telah mengadopsi Pedoman Pelaksanaan Status Pengamat yang diberikan kepada negara tersebut di Asean, pada Februari 2023.
Sementara itu, Menteri Luar Negeri Timor Leste Adaljiza Magno juga turut akan hadir sebagai pengamat dalam pertemuan tersebut.