Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Siaga! Gunung Merapi 15 Kali Luncurkan Lava Pijar Selasa 2 Mei

Berdasarkan pantauan BPPTKG pada Selasa (2/5/2023), Gunung merapi 15 kali meluncurkan guguran lava.
Lava pijar Gunung Merapi terus keluar./Dok. BPPTKG
Lava pijar Gunung Merapi terus keluar./Dok. BPPTKG

Bisnis.com, JAKARTA - Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan (BPPTKG) melaporkan aktivitas Gunung Merapi yang meluncurkan guguran lava sebanyak 15 kali ke arah Barat Daya yaitu Kali Bebeng dan Kali Boyong. 

Berdasarkan pantauan BPPTKG pada Selasa (2/5/2023), periode 06:00 - 12:00 WIB, Gunung merapi 15 kali meluncurkan guguran lava. Adapun, status Gunung Merapi saat ini masih Level III atau Siaga.

Berdasarkan akun resmi Twitter @BPPTKG, Senin (1/5/2023), Gunung Merapi 59 kali meluncurkan guguran lava dengan jarak luncur maksimal 1.700 meter pada periode 1 Mei 2023 pukul 00.00 - 24.00 WIB.   

Adapun, kondisi visual saat ini menunjukkan asap kawah dengan tekanan lemah berwarna putih dengan intensitas tebal dan tinggi 0 meter di atas puncak kawah. 

Kepala BPPTKG, Agus Budi Santoso, mengatakan saat ini Gunung Merapi berada pada fase erupsi efusif dengan aktivitas berupa pertumbuhan kubah lava, pembentukan guguran dan awan panas guguran. 

"Kejadian guguran lava pijar merupakan fenomena khas dan biasa terjadi saat erupsi efusif di Merapi," kata Agus saat dikonfirmasi Bisnis, Selasa (2/5/2023). 

Merujuk pada laporan BPPTKG, dalam periode waktu tersebut Gunung Merapi telah mengalami 36 kali gempa guguran dengan amplitudo 3-22 mm selama 21.04-143.32 detik dan satu kali gempa dengan amplitudo 7 mm selama 6,44 detik. 

Lebih lanjut, BPPTKG memberikan sejumlah rekomendasi mitigasi terkait dengan kondisi tersebut. Meski fenomena ini merupakan kondisi biasa di Gunung Merapi, namun potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan-barat daya yang meliputi Sungai Botong sejauh 5 km, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh 7 km. 

Selanjutnya, pada sektor tenggara, lokasi yang berpotensi bahaya yaitu Sungai Waro sejauh 3 km dan Sungai Gendol 5 km. Sedangkan, lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplisif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak. 

Dia mengimbau agar masyarakat yang berada di daerah tesebut agar tidak melakukan kegiatan apapun. Selain itu, masyarakat pun diimbau untuk mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi serta mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper