Bisnis.com, JAKARTA - Empat gunung di Indonesia hari ini berada dalam level siaga, berdasarkan data dari ESDM.
Ke-empat gunung itu yakni gunung Anak Krakatau, Gunung Merapi, Gunung Semeru dan Gunung Karangetang.
Berikut laporan kondisi gunung tersebut dikutip dari laman resmi ESDM
1. Gunung Anak Krakatau
KLIMATOLOGI
Cuaca berawan, angin lemah ke arah barat. Suhu udara sekitar 24-25.7°C. Kelembaban 45-46%.
PENGAMATAN KEGEMPAAN
1 kali gempa Low Frequency dengan amplitudo 30 mm, dan lama gempa 10 detik.
1 kali gempa Tremor Menerus dengan amplitudo 0.5-65 mm, dominan 7 mm.
Baca Juga
REKOMENDASI
Masyarakat/pengunjung/wisatawan/pendaki tidak mendekati G. Anak Krakatau atau beraktivitas dalam radius 5 km dari kawah aktif.
PENGAMATAN VISUAL
Gunung api tertutup Kabut 0-III. Asap kawah tidak teramati. Cuaca berawan, angin lemah ke arah barat.
KETERANGAN LAINNYA
Ombak laut tenang
2. Gunung Semeru
PENGAMATAN KEGEMPAAN
20 kali gempa Letusan/Erupsi dengan amplitudo 10-22 mm, dan lama gempa 60-130 detik.
1 kali Harmonik dengan amplitudo 20 mm, dan lama gempa 300 detik.
3 kali gempa Tektonik Jauh dengan amplitudo 11-25 mm, S-P 32-69 detik dan lama gempa 65-189 detik.
1 kali gempa Getaran Banjir dengan amplitudo 15 mm, dan lama gempa 1740 detik.
REKOMENDASI
1. Tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 13 km dari puncak (pusat erupsi). Di luar jarak tersebut, masyarakat tidak melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 17 km dari puncak.
2. Tidak beraktivitas dalam radius 5 Km dari kawah/puncak Gunung Api Semeru karena rawan terhadap bahaya lontaran batu (pijar).
3. Mewaspadai potensi awan panas guguran (APG), guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai/lembah yang berhulu di puncak Gunung Api Semeru, terutama sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat serta potensi lahar pada sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan
PENGAMATAN VISUAL
Gunung api tertutup Kabut 0-II hingga tertutup Kabut 0-III. Asap kawah tidak teramati. Cuaca cerah hingga hujan, angin lemah ke arah timur laut.
KETERANGAN LAINNYA
Nihil
3. Gunung Merapi
KLIMATOLOGI
Cuaca berawan, angin lemah ke arah barat. Suhu udara sekitar 14-21°C. Kelembaban 66-99%. Tekanan udara 836.3-919.3 mmHg.
PENGAMATAN KEGEMPAAN
38 kali gempa Guguran dengan amplitudo 3-43 mm dan lama gempa 18-242.4 detik.
1 kali gempa Hybrid/Fase Banyak dengan amplitudo 3 mm, S-P 0.4 detik dan lama gempa 5.7 detik.
REKOMENDASI
1. Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awanpanas pada sektor selatan-barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km. Pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km. Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.
2. Masyarakat agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya.
3. Masyarakat agar mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi serta mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar G. Merapi.
4. Jika terjadi perubahan aktivitas yang signifikan, maka status aktivitas Gunung Merapi akan segera ditinjau kembali.
PENGAMATAN VISUAL
Gunung api terlihat jelas hingga tertutup Kabut 0-III. Teramati asap kawah utama berwarna putih dengan intensitas sedang hingga tebal tinggi sekitar 30-100 meter dari puncak. Cuaca berawan, angin lemah ke arah barat.
4. Gunung Karangetang
PENGAMATAN KEGEMPAAN
1 kali gempa Hybrid/Fase Banyak dengan amplitudo 12 mm, S-P tidak teramati dan lama gempa 20 detik.
1 kali gempa Tektonik Jauh dengan amplitudo 20 mm, S-P 30 detik dan lama gempa 248 detik.
1 kali gempa Tremor Menerus dengan amplitudo 0.5-17 mm, dominan 2 mm.
REKOMENDASI
[1] Masyarakat/pengunjung/wisatawan /pendaki tidak diperbolehkan beraktivitas dan mendekati area dalam radius 2,5 km dari kawah Utama serta 3.5 km pada sektor selatan dan tenggara.
[2] Masyarakat di sekitar G. Karangetang diharap tenang tidak terpancing isu-isu tentang erupsi G. Karangetang, dan agar senantiasa mengikuti arahan dari BPBD Provinsi Sulawesi Utara dan BPBD Kabupaten Sitaro.
[3] Pada musim hujan masyarakat yang tinggal di sepanjang bantaran sungai yang berhulu dari puncak G. Karangetang agar mewaspadai bahaya sekunder berupa ancaman aliran lahar
PENGAMATAN VISUAL
Gunung api terlihat jelas. Teramati asap kawah utama berwarna putih dengan intensitas sedang tinggi sekitar 50-100 meter dari puncak. Cuaca cerah, angin lemah ke arah barat.
KETERANGAN LAINNYA
Seismik di dominasi gempa guguran