Bisnis.com, JAKARTA - Tsunami sebagian besar disebabkan oleh gempa bumi besar di bawah atau di dekat dasar laut.
Tsunami juga dapat disebabkan oleh tanah longsor, aktivitas gunung berapi, jenis cuaca tertentu, dan objek dekat bumi, seperti asteroid dan komet. Namun, tidak semua gempa bumi menyebabkan tsunami.
Dilansir dari National Weather Service, tsunami dapat ditimbulkan ketika tanah longsor memindahkan air dari atas (subaerial) atau bawah (submarine).
Tsunami timbul bergantung pada jumlah material tanah longsor yang memindahkan air, kecepatan pergerakannya, dan kedalaman pergerakannya.
Sebagian besar tanah longsor yang menimbulkan tsunami disebabkan oleh gempa bumi, tetapi kekuatan lain dapat menyebabkan lereng yang tidak stabil tiba-tiba runtuh.
Tsunami akibat tanah longsor dapat terjadi sendiri-sendiri atau bersamaan dengan tsunami yang ditimbulkan langsung oleh gempa bumi.
Baca Juga
Melansir National Oceanic and Atmospheric Administration, ketika tsunami muncul, kecepatannya bergantung pada kedalaman lautan.
Di laut dalam, tsunami dapat bergerak secepat pesawat jet, lebih dari 500 mph. Lalu, panjang gelombangnya, jarak dari puncak ke puncak, mungkin ratusan mil.
Berikut daerah-daerah di Indonesia yang pernah terkena tsunami akibat longsor bawah atau dekat laut dilansir dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi.
Lembata, Nusa Tenggara Timur
Tsunami yang terjadi di Lembata pada 1979 merenggut jiwa 700 orang
Teluk Taluti, Maluku
Terjadi pada 2006, Teluk Taluti mengalami gempa bumi sebesar 7,4 magnitudo yang mengakibatkan tsunami.
Pulau Buru, Maluku
Tsunami ini juga terjadi pada 2006 dan gempa bumi yang tercatat sebesar 6,7 magnitudo.
Teluk Palu, Sulawesi Tengah
Gempa bumi sebesar 7,4 magnitudo yang menjadikan tsunami terjadi pada 2018 dan menyebabkan 800 korban jiwa
Teluk Taluti, Maluku
Teluk Taluti mengalami tsunami yang kedua kalinya karena longsor dengan gempa bumi sebesar 6,1 magnitudo pada 2021.