Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Produsen Malaysia Belum Percaya Mi Instannya Mengandung Zat Pemicu Kanker

Produsen Malaysia melalui dinas terkait, akan melakukan pengujian ulang sampel mi instan yang dikabarkan mengandung zat pemicu kanker.
Mie./.
Mie./.

Bisnis.com, JAKARTA - Produsen mi instan Ah Lai White Curry Noodles asal Malaysia itu tengah melakukan pengujian kembali produknya secara mandiri setelah ditemukan zat karsinogenik oleh otoritas Taiwan.

Seorang juru bicara dari Ah Lai White Curry Noodles menyampaikan, pihaknya telah mengirimkan sampel untuk diuji oleh laboratorium guna memeriksa karsinogen berdasarkan klaim yang dibuat oleh Departemen Kesehatan Taipei di Taiwan.

“Kami telah mengirim sampel kami ke laboratorium dan sedang menunggu hasilnya,” katanya, melansir The Star, Rabu (26/4/2023). 

Sebelumnya, pihak Ah Lai White Curry Noodles mengaku belum pernah memiliki masalah seperti ini sejak pertama kali usaha mereka dimulai pada 2014.

Adapun hasil maupun sampel temuan dari Departemen Kesehatan Taiwan belum ditunjukkan kepada produsen mi instan ini. Mereka menduga, pihak Taiwan tidak menggunakan produk mereka dalam uji coba yang dilakukan. 

“Ini karena ketika kami menanyakan sampel apa yang digunakan, tanggal kadaluarsa mi tidak sesuai dengan yang kami kirim ke Taiwan tahun lalu [2022],” ujarnya.

Bisnis yang berbasis di Bukit Mertajam ini dimulai pada 2014 dan sudah menjual semua jenis mi instan termasuk bihun, koey teow, dan mie udang secara lokal dan internasional termasuk ke negara tetangga seperti Indonesia dan Jepang.

Pada Senin (24/4/2023), dua jenis mi instan asal Malaysia dan Indonesia dilaporkan mengandung etilen oksida, zat pemicu kanker.

Departemen Kesehatan Taipei dalam rilis hasil pemeriksaan mi instan yang tersedia di Taipei pada 2023 menyatakan bahwa sejumlah produk mi instan Ah Lai White Curry Noodles dari Malaysia dan sejumlah mi instan Indomie: Rasa Ayam Spesial dari Indonesia, keduanya mengandung etilen oksida, senyawa kimia yang terkait dengan limfoma dan leukemia.

Kemasan bumbu bubuk pada produk Indomie ditemukan mengandung 0,187mg/kg etilen oksida, sedangkan 0,065mg/kg etilen oksida ditemukan pada mi produk Malaysia dan 0,084mg/kg etilen oksida terdeteksi pada kemasan sausnya.

Terhadap temuan itu, Kementerian Kesehatan Malaysia telah memerintahkan penarikan kembali produk mi instan Ah Lai White Curry Noodles di pasar lokal, usai otoritas Taiwan menyebut produk itu mengandung zat pemicu kanker.

“Kementerian Kesehatan telah menginstruksikan produsen untuk secara sukarela menarik mi instan yang habis masa berlakunya pada 25 Agustus 2023 dari pasar lokal,” kata Ditjen Kesehatan Datuk Muhammad Radzi Abu Hassan.

Selain itu, Malaysia telah mengeluarkan perintah Hold, Test, and Release untuk produk di semua titik masuk ke dalam negeri.

“Kementerian telah mengeluarkan perintah Hold, Test, and Release untuk produk di semua titik masuk ke dalam negeri. Kementerian juga telah menginstruksikan perusahaan untuk secara sukarela menarik kembali produk tersebut dari pasar,” pungkasnya. 

Adapun hingga hari ini, belum ada pernyataan resmi yang dikeluarkan dari pihak Indonesia, baik oleh PT Indofood Sukses Makmur Tbk maupun Badan Pengawas Obat dan Makanan. Hingga berita ini ditulis, Bisnis belum mendapatkan tanggapan dari Direktur PT Indofood Sukses Makmur Tbk Franciscus Welirang dan Kepala BPOM Penny K. Lukito.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Ni Luh Anggela
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper