Bisnis.com, JAKARTA - Sudan sedang dilanda konflik bersenjata antara tentara nasional (SAF) dan paramiliter pasukan dukungan cepat (RSF).
Berdasarkan data Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), hingga 21 April 2023 terdapat sedikitnya 413 korban tewas dan 3.551 orang terluka.
Sementara, menurut data KBRI Khartoum, saat ini terdapat 1.209 WNI yang tinggal di Sudan. Sebagian besar merupakan pelajar dan mahasiswa.
Dilansir dari Antara pada Senin (24/4/2023), tim perlindungan WNI KBRI Khartoum hingga 20 April 2023 telah berhasil mengevakuasi 43 warga negara Indonesia (WNI) yang terjebak di lokasi pertempuran ke tempat perlindungan di KBRI.
Direktur Perlindungan WNI dan BHI Kementerian Luar Negeri Judha Nugraha mengatakan pemerintah terus berupaya untuk mengevakuasi WNI dari Sudan.
“Koordinasi dengan Perserikatan Bangsa-Bangsa [PBB] dan beberapa misi asing di Sudan dilakukan,” ujar Judha.
Baca Juga
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi sebelumnya mengatakan persiapan evakuasi WNI dari Sudan telah dikoordinasikan dengan lima perwakilan RI, yaitu yang berada di Khartoum (Sudan), Kairo (Mesir), Addis Ababa (Ethiopia), serta Riyadh dan Jeddah (Arab Saudi).
Namun, ujar Retno, evakuasi hanya bisa dilakukan jika kedua pihak yang berkonflik menyetujui adanya jeda kemanusiaan.
Jeda tersebut bisa dimanfaatkan negara-negara lain untuk menyelamatkan warganya dari Sudan atau bagi komunitas internasional untuk menyalurkan bantuan kemanusiaan ke Sudan.
Amerika Serikat, Inggris, dan Arab Saudi telah berhasil mengevakuasi warganya dari Sudan.
Sementara itu, Spanyol, Korea Selatan, Kuwait, dan Mesir juga telah berkoordinasi untuk menyelamatkan warga negaranya dari zona konflik.