Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Cuma Gegara Beda Tanggal Lebaran, Peneliti BRIN Ancam Bunuh Muslim Muhammadiyah

Hanya karena berbeda tanggal lebaran, peneliti BRIN berkomentar hendak membunuh muslim Muhammadiyah.
Suasana jemaah salat Idulfitri di Lapangan Parkir Gedung Pusat Dakwah Muhammadiyah di Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (21/4/2023). JIBI/Lukman Nur Hakim.
Suasana jemaah salat Idulfitri di Lapangan Parkir Gedung Pusat Dakwah Muhammadiyah di Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (21/4/2023). JIBI/Lukman Nur Hakim.

Bisnis.com, SOLO - Peneliti Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Andi Pangerang Hasanuddin mendadak viral karena komentarnya yang dianggap tidak toleran terhadap perbedaan.

Seperti diketahui, tanggal lebaran antara Muhammadiyah berbeda dengan NU dan Pemerintah. Organisasi tersebut sudah melaksanakan lebaran pada Jumat 21 April 2023.

Sementara menurut sidang isbat, pemerintah dan NU mengunumkan jika lebaran jatuh pada Sabtu 22 April 2023.

Ternyata, masalah perbedaan ini kembali jadi bahasan yang menarik di media sosial. Beberapa orang memberikan pandangannya terhadap perbedaan ini.

Akan tetapi komentar salah satu peneliti BRIN mendapat sorotan lebih karena dianggap melanggar Undang-Undang.

Andi Pangerang Hasanuddin sebenarnya hanya menimpali komentar dari seniornya, Thomas Djamaluddin. Thomas mengatakan jika Muhammadiyah tidak taat dengan aturan pemerintah.

Selain itu, Thomas Djamaluddin juga memberi isyarat tidak setuju dengan permintaan muslim Muhammadiyah yang minta difasilitasi Salat Id.

"Sudah tidak taat dengan keputusan pemerintah. Eh, masih minta difasilitasi tempat sholat Id. Pemerintah pun memberikan fasilitas," tulis Thomas.

Andi Pangerang Hasanuddin kemudian membalas dengan komentar seniornya tersebut dengan kalimat yang tak kalah pedas. Bahkan, peneliti junior BRIN tersebut menulis kalimat bernada ancaman buat muslim Muhammadiyah.

"Perlu saya halalkan gak nih darahnya semua Muhammadiyah? Apalagi Muhammadiyah yang disusupi Hizbut Tahrir melalui agenda kalender Islam global dari Gema Pembebasan? Banyak bacot emang!!! Sini saya bunuh kalian satu-satu. Silakan laporkan komen saya dengan ancaman pasal pembunuhan! Saya siap dipenjara. Saya capek lihat pergaduhan kalian," tulis Andi.

Minta Kapolri Bertindak

Salah satu anggota Muhammadiyah, Alpha A. Rachman, meminta agar Kapolri menindak Andi Pangerang Hasanuddin.

Menurutnya, apa yang disampaikan Andi Pangerang Hasanuddin adalah bentuk ancaman dan bukan lagi undangan debat satu lawan satu.

"Ini provokasi dan ancaman pembunuhan, bukan undangan debat satu lawan satu. Perlu ditindaklanjuti @ListyoSigitP @DivHumas_Polri @YaqutCQoumas @Kemenag_RI @brin_indonesia. Mengaku ilmuwan astronom tapi rasa troll..! Islam wasathiyah dan toleransi terhadap pluralitas keberagamaan juga ternyata masih jauh panggang dari api..!" tulisnya.

Selain Alpha, Rektor Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ), Ma'mun Murod juga mengecam komentar yang dilontarkan peneliti nunior BRIN tersebut.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper