Bisnis.com, JAKARTA - Pusat industri Jerman menjulang menara tabung pabrik pembuat baja di tengah sekelompok pabrik pengecoran yang menyemburkan asap.
Industri baja itu dimiliki oleh Salzgitter AG, pembuat baja terbesar kedua di Jerman. Instalasi tersebut merupakan upaya ambisius untuk merevolusi proses pembuatan baja, dan pada akhirnya mengamankan bagian penting dari perekonomian negara.
Baja adalah bahan terpenting untuk sektor manufaktur Jerman, mulai dari mobil Volkswagen AG hingga mesin canggih yang dibuat oleh Siemens AG, seperti dilansir dari Bloomberg, pada Sabtu (22/4/2023).
Chief Executive Officer Salzgitter Gunnar Groebler dalam wawancara TV Bloomberg mengatakan bahwa logam adalah titik awal dari rantai nilai apapun.
"Logam adalah titik awal dari rantai nilai apapun yang dapat Anda pikirkan," katanya, sambil menggambarkan baja sebagai faktor penting dalam industri apapun dalam ekonomi.
Menurutnya, baja juga menjadi salah satu pelanggar terburuk dalam hal emisi karbon. Teknik produksinya yang tetap tidak berubah selama lebih dari satu setengah abad, bergantung pada tungku pembakaran bahan bakar fosil yang menghasilkan lebih dari satu ton karbon untuk setiap ton baja yang dibuat lebih banyak daripada sektor semen atau bahan kimia.
Wakil Direktur Dewan Internasional untuk Transportasi Bersih Rachel Muncrief berbicara di konferensi Bloomberg New Economy Gateway Europe di luar Dublin pekan ini. Dia memilih membahas terkait baja karena tidak mendapatkan perhatian yang cukup sebagai pencemar yang besar.
Jerman berpacu untuk mencapai netralitas karbon pada tahun 2045, peralihan ke baja hijau adalah ujian awal dari jenis industri berat yang dapat dipertahankan Eropa dan beradaptasi dalam transisi menuju ekonomi yang lebih bersih.
Salzgitter di perbukitan Lower Saxony adalah situs untuk studi kasus tentang perubahan struktural dalam waktu nyata.
Adapun ini juga merupakan pertanyaan yang sangat pribadi di daerah pembuat baja seperti Niedersachsen, lembah Ruhr, dan Saarland.
Menurutnya, jika perusahaan baja Jerman yang terkepung Thyssenkrupp AG, Salzgitter dan Dillinger Hüttenwerke goyah, perusahaan seperti Mercedes-Benz AG dan BMW AG harus beralih ke tempat lain untuk mendapatkan pasokan.
Hal itu berpotensi menyebabkan rantai pasokan manufaktur melayang ke luar negeri, dan akan menutup bab tentang bagian penting dari warisan industri negara tersebut.
