Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

H-1 Lebaran, Penyaluran Bantuan Beras Capai 151.000 Ton atau 71 Persen

Bulog telah menyalurkan bantuan pangan beras ini kepada sekitar 15,1 juta KPM yang tersebar di 38 provinsi di Indonesia.
Buruh melakukan bongkar muat karung berisi beras di Gudang Bulog Divre Jawa Barat di Gedebage, Bandung, Jawa Barat, Senin (30/1/2023). Bisnis/Rachman
Buruh melakukan bongkar muat karung berisi beras di Gudang Bulog Divre Jawa Barat di Gedebage, Bandung, Jawa Barat, Senin (30/1/2023). Bisnis/Rachman

Bisnis.com, JAKARTA – Pendistribusian bantuan pangan beras tahap pertama kepada Keluarga Penerima Manfaat (KPM) hingga 20 April 2023 tercatat telah mencapai 71 persen atau sebanyak 151.925 ton dari total penyaluran sebanyak 213.530 ton. Selain itu, pemerintah juga terus meningkatkan pendistribusian bantuan pangan telur dan daging ayam untuk Keluarga Risiko Stunting (KRS).

Kepala Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) Arief Prasetyo Adi mengatakan mendekati lebaran, sampai dengan H-1 Idulfitri, Bulog terus melakukan penyaluran bantuan pangan beras kepada 21,3 juta KPM yang tersebar di seluruh Indonesia.  

“Berdasarkan jumlah tersebut, Bulog telah menyalurkan bantuan pangan beras ini kepada sekitar 15,1 juta KPM yang tersebar di 38 provinsi di Indonesia. Jumlah ini masih akan bertambah hari ini, karena Bulog masih melakukan pendistribusian sampai H-1 Lebaran,” ujar Arief.

Menurutnya, berdasarkan data yang dihimpun, tercatat 10 provinsi telah menyelesaikan penyaluran bantuan pangan beras, yaitu Aceh, Kepulauan Riau, Jambi, Sumatra Selatan, Bangka Belitung, Bengkulu, Papua, Papua Barat, Papua Selatan, dan DKI Jakarta. “Tercatat 10 provinsi realisasinya sudah 100 persen. Untuk provinsi lainnya masih terus dikebut. Beberapa (provinsi) sudah di atas 80 persen, seperti Sulawesi Tenggara, Jawa Timur, Papua Barat Daya, Jawa Tengah, Riau, dan DI Yogyakarta,” paparnya.

Arief mengatakan, dalam pendistribusian bantuan pangan beras ini Bulog mengoptimalkan stok Cadangan Beras Pemerintah (CBP) di 26 Kantor Wilayah di seluruh Indonesia. Bulog juga bekerja sama dengan 3 perusahaan logistik, yaitu PT Pos Indonesia (Persero), PT Jasa Prima Logistik (JPL), dan PT DNR.

“Kita mendorong agar dilakukan percepatan pendistribusian termasuk di daerah terdepan dan terluar, mengingat bantuan pangan beras ini sangat penting untuk menjaga pasokan pangan masyarakat serta menekan lonjakan inflasi khususnya jelang Idulfitri sesuai arahan Bapak Presiden,” ungkapnya.

Seperti telah diinformasikan, bantuan pangan beras tersebut akan disalurkan selama 3 bulan dari bulan Maret sampai dengan Mei secara bertahap. Penyaluran tahap pertama telah dimulai sejak Maret 2023. Melalui program ini 21,3 juta KPM akan menerima bantuan berupa beras masing-masing 10 kg sebanyak 3 kali hingga bulan Mei 2023.

Selain bantuan beras, pemerintah juga terus meningkatkan pendistribusian paket bantuan telur dan daging ayam bagi 1,4 juta KRS. Menurut Arief, saat ini bantuan yang bertujuan untuk menurunkan stunting dan pengentasan daerah rentan rawan pangan tersebut telah berjalan dan telah disalurkan kepada 74.000 lebih KRS.

“Untuk tahap awal, sampai dua hari menjelang Lebaran NFA melalui ID FOOD telah menyalurkan bantuan telur dan daging ayam kepada 74 ribu KRS di 4 provinsi, yaitu Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur, dengan rincian Banten telah dilakukan penyaluran kepada 2 ribu KRS, Jawa Barat 2 ribu KRS, Jawa Tengah 64 ribu KRS, dan Jawa Timur 6 ribu KRS,” ujarnya.

Adapun bantuan pangan telur dan daging ayam untuk keluarga berisiko stunting ini akan disalurkan selama tiga bulan ke depan mulai April, Mei, dan Juni 2023, dengan total sasaran penerima sebanyak 1,4 juta KRS, dimana data penerima bantuan bersumber dari Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) dan telah tercatat secara spesifik by name dan by adress. Bantuan yang disalurkan terdiri dari daging ayam ukuran 1 ekor karkas atau sekitar 0,9-1,1 kg dan 1 tray telur ayam atau sebanyak 10 butir.

“Bantuan ini merupakan tindak lanjut arahan Bapak Presiden dalam rangka menurunkan angka stunting, menjaga daya beli masyarakat, sekaligus menyerap produksi peternak unggas,” pungkas Arief.

 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Indra Gunawan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper