Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ada Potensi Ganjar-Sandi, PDIP Koalisi dengan PPP?

Politikus PPP Romahurmuziy (Romy) mengamini telah mendapat informasi mengenai rencana pengumuman Ganjar sebagai capres PDIP.
Politikus Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Romahurmuziy/JIBI/BISNIS-Wisnu Wage
Politikus Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Romahurmuziy/JIBI/BISNIS-Wisnu Wage

Bisnis.com, JAKARTA – Ketua Umum PDI Perjuangan (PDIP) dikabarkan akan mengumumkan Ganjar Pranowo sebagai calon presiden (capres) pada hari ini, Jumat (21/4/2023).

Kabar mengenai rencana pengumuman Ganjar sudah terjadi sejak beberapa hari lalu. Sejumlah sumber di internal PDIP membenarkan tentang rencana pengumuman Ganjar sebagai capres.

Di eskternal PDIP, ada sosok politikus PPP Romahurnuziy yang bahkan secara terang benderang mempublikasikan rencana pengumuman Ganjar sebagai capres PDIP. Kabar itu dia siarkan di akun instagram pribadinya.

"Mas Ganjar Pranowo siang ini diumumkan langsung oleh DPP PDIP sebagai calon presiden 2024 di Istana Batu Tulis, bahkan yang mengumumkan langsung bu Mega [Megawati Soekarnoputri]," tulis Romy di IG yang dikutip, Jumat (21/4/2023).

Romy saat dihubungi Bisnis juga mengungkapkan partainya akan berfokus untuk mengusung nama untuk mengisi kursi calon wakil presiden (cawapres).

Bahkan, dia tak menutup kemungkinan akan adanya koalisi dengan partai berlogo moncong putih tersebut, salah satunya dengan kemungkinan duet Ganjar Pranowo dan Sandiaga Uno.

“Kami tentunya pertimbangkan segala sesuatunya [potensi koalisi dan duet Ganjar-Sandi]. Yang pasti PPP berniat mengusung cawapresnya,” katanya.

Sebelumnya, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dikabarkan akan segera mengumumkan calon presiden (capres) yang akan diusung melalui pengumuman dari Istana Batutulis, Bogor, Jawa Barat, Jumat (21/4/2023) hari ini. Rencananya pengumuman akan digelar usai Salat Jumat.

Megawati Soekarnoputri dan sejumlah petinggi PDIP dijadwalkan akan membacakan keputusan penetapan capres yang diusung oleh partai politik (parpol) berlogo moncong banteng tersebut.

Para petinggi yang dimaksudkan di antaranya, yaitu Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto, Bendum PDIP Olly Dondokambey, dan Seskab Pramono Anung. Bahkan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) dikonfirmasi juga telah kembali ke Jakarta pada hari ini, Jumat (20/4/2023).

Kehadiran Jokowi pun telah dibenarkan oleh Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden Bey Machmudin melalui pesan singkat kepada wartawan. Menurutnya, orang nomor satu di Indonesia telah berangkat kembali ke Jakarta untuk melakukan agenda internal.

“Betul, Presiden ke Jakarta untuk agenda internal. Sore nanti akan kembali ke Solo, untuk salat Ied dan berlebaran dengan keluarga pada esok hari,” ujarnya kepada wartawan, Jumat (21/4/2023).

Sekenario Koalisi

Sementara itu, publikasi terbaru Lembaga Survei Indonesia mengungkap perubahan peta politik pasca polemik penolakan tim nasional (timnas) Israel yang berujung pencoretan nama Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20.

Elektabilitas PDI Perjuangan (PDIP) dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo anjlok. Tren ini konsisten dengan hasil polling dari Lembaga Survei Indonesia (LSI) yang juga mengungkap elektabilitas Ganjar dan PDIP terimbas karena sentimen negatif menolak kedatangan timnas Israel.

Menariknya, potensi kerja sama politik antara PDIP dan PPP sudah diramalkan dalam hasil survei LSI. Hasil polling LSI mengungkap bahwa Ganjar memperoleh dukungan dari dua partai. Basis pemilih PDIP memang cenderung memilih Ganjar dengan angka 50 persen.

Sedangkan partai lain yang mayoritas respondennya memilih Ganjar adalah PPP dengan angka 42,9 persen. PPP belakangan ini sangat dekat dengan Sandiaga Uno. Sandi bahkan digadang-gadang akan diusung sebagai cawapres pada Pilpres 2024 nanti.

Menariknya dari data LSI, ada sebanyak 31,2 persen responden PDIP yang memilih Prabowo Subianto. Jumlah ini cukup besar karena PDIP adalah partai pemenang dalam Pemilu 2019.

Berbeda dengan Ganjar, setidaknya jika survei LSI menjadi acuan pembentukan koalisi, Prabowo memperoleh dukungan dari mayoritas responden PKB sebanyak 41,4 persen, Gerindra 46,4 persen dan Golkar 41,3 persen. 

Meski demikian, dukungan terhadap Prabowo juga belum solid. Ada sebanyak 35,7 persen responden Gerindra yang justru mendukung Anies Baswedan. Sebaliknya sebanyak 32,9 persen responden PKB mendukung Ganjar Pranowo. 

Sementara itu, dukungan terhadap Anies Baswedan mayoritas berasal dari partai yang menjadi member Kaolisi Perubahan dan Persatuan (KPP) plus PAN. Responden NasDem yang mendukung Anies mencapai 54,8 persen, PKS 64,5 persen dan PAN yang menjadi anggota koalisi pemerintah, 51,9 persen.

Di antara anggota KPP, dukungan Partai Demokrat justru belum solid. Kendari mayoritas yakni 37,5 persen responden mendukung Anies, jumlah responden yang memilih Prabowo dan Ganjar juga cukup besar. Kader Demokrat yang memilih Prabowo versi LSI bahkan mencapai 36 persen. Sedangkan Ganjar 23,8 persen.

Artinya dari simulasi berdasarkan basis pemilih parpol Pemilu 2019, ada kencenderungan bahwa mayoritas kader PDIP dan PPP mendukung Ganjar Pranowo. Gerindra, Golkar dan PKB mendukung Prabowo. Sedangkan Anies akan didukung oleh NasDem, Demokrat, PKS sebagai KPP plus PAN.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Akbar Evandio
Editor : Edi Suwiknyo
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper