Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Taiwan Mau Beli 400 Rudal Harpoon dari AS, Buat Hadapi China?

Taiwan berencana membeli 400 rudal Harpoon dari Amerika Serikat untuk menangkal potensi invasi China.
Tentara angkatan udara memuat rudal anti-kapal Harpoon AGM-84 buatan AS dalam misi kesiapan tempur dalam sebuah acara di pangkalan udara di Hualien, Taiwan, 17 Agustus 2022./REUTERS
Tentara angkatan udara memuat rudal anti-kapal Harpoon AGM-84 buatan AS dalam misi kesiapan tempur dalam sebuah acara di pangkalan udara di Hualien, Taiwan, 17 Agustus 2022./REUTERS

Bisnis.com, JAKARTA – Taiwan berencana membeli 400 rudal Harpoon dari Amerika Serikat untuk menangkal potensi invasi China. Rencana ini melengkapi kesepakatan yang disetujui Kongres AS pada tahun 2020.

Dilansir dari Bloomberg pada Selasa (18/4/2023), hal ini diungkapkan oleh pemimpin kelompok perdagangan AS-Taiwan dan sumber yang mengetahui rencana ini. Rudal Harpoon ini diketahui dapat diluncurkan dari daratan.

Sebelumnya, Pentagon mengumumkan kontrak senilai US$1,7 miliar dengan Boeing pada tanggal 7 April, namun tidak menyebutkan Taiwan sebagai pembelinya. Kesepakatan ini terjadi di saat ketegangan antara AS dan China sedang tinggi, terutama terkait Taiwan.

China mengadakan latihan militer di sekitar Taiwan setelah Presiden Tsai Ing-wen bertemu dengan Ketua DPR AS Kevin McCarthy di California awal bulan ini.

Letnan Kolonel Angkatan Darat AS Martin Meiners yang juga juru bicara Departemen Pertahanan menolak mengonfirmasi bahwa Taiwan akan menjadi penerima rudal Harpoon ini. Namun ia mengungkapkan AS akan terus bekerja sama dengan industri untuk menyediakan alutsista bagi Taiwan secara tepat waktu.

"Penyediaan alutsista oleh AS kepada Taiwan, yang mencakup keberlanjutan kemampuan yang sudah ada melalui Penjualan Militer Asing dan Penjualan Komersial Langsung, sangat penting bagi keamanan Taiwan," kata Meiners.

Taiwan sebelumnya telah membeli versi Harpoon yang diluncurkan dari kapal, yang dibuat oleh Boeing Co. Sekarang, kontrak dengan Boeing yang dikeluarkan atas nama Taiwan oleh Komando Sistem Udara Angkatan Laut AS menandai yang pertama untuk versi yang diluncurkan dari darat, demikian menurut presiden Dewan Bisnis AS-Taiwan Rupert Hammond-Chambers.

Tiga orang lain yang mengetahui kesepakatan tersebut, termasuk seorang pejabat industri, mengonfirmasi bahwa kontrak tersebut untuk Taiwan.

Kontrak Harpoon telah dikutip oleh anggota Kongres termasuk Perwakilan Michael McCaul, ketua Komite Urusan Luar Negeri DPR, sebagai bagian dari penjualan AS yang tertunda ke Taiwan senilai US$19 miliar.

Selain Harpoon, daftar tersebut mencakup pesawat tempur F-16 Block 70, torpedo MK-48, howitzer self-propelled M109A6 Paladin, dan rudal Stinger.

Kesepakatan penjualan yang tertunda dan penjualan Harpoon kemungkinan akan dibahas pada hari Selasa pada sidang Komite Angkatan Bersenjata DPR yang berfokus pada Indo-Pasifik.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper