Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

KKB Vs TNI, Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat: Setop Operasi Militer di Papua!

Juru Bicara Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) Sebby Sambom mendesak Pemerintah Indonesia menghentikan operasi militernya di Papua.
Seorang pria yang diidentifikasi sebagai Philip Mehrtens, pilot Selandia Baru yang disebut-sebut disandera oleh kelompok pro-kemerdekaan, duduk di antara para pejuang separatis di wilayah Papua Indonesia, 6 Maret 2023. Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) )/Handout melalui REUTERS/File Foto
Seorang pria yang diidentifikasi sebagai Philip Mehrtens, pilot Selandia Baru yang disebut-sebut disandera oleh kelompok pro-kemerdekaan, duduk di antara para pejuang separatis di wilayah Papua Indonesia, 6 Maret 2023. Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) )/Handout melalui REUTERS/File Foto

Bisnis.com, JAKARTA - Juru Bicara Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) Sebby Sambom mendesak Pemerintah Indonesia menghentikan operasi militernya di Papua.

Dia juga mengatakan TPNPB telah menawarkan untuk bernegosiasi dengan Pemerintah Indonesia dan Selandia Baru untuk pilot Susi Air Philip Mehrtens yang mereka sandera, tetapi pihaknya belum menerima tanggapan.

“Pemerintah Indonesia harus menghentikan operasi keamanannya di Papua dan bersedia bernegosiasi dengan para pemimpin kami di bawah mediasi pihak ketiga yang netral dari badan PBB,” kata Sambom melansir NBCNews.Com, Selasa (18/4/2023).

Dia juga mengatakan bahwa TPNPB menyerang anggota TNI-Polri pada Sabtu (15/4/2023), sebagai balas dendam atas pembunuhan dua pemberontak dalam baku tembak dengan pasukan keamanan Indonesia bulan Maret.

Dia mengklaim sedikitnya sembilan anggota pasukan elite Indonesia tewas dalam serangan tersebut.

Sementara itu, Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Laksamana Muda (Laksda) Julius Widjojono mengatakan, bahwa sejumlah tentara diterjunkan ke beberapa lokasi untuk mencari pilot Susi Air yang ditangkap KKB Papua, dan mereka mengalami kesulitan komunikasi karena cuaca buruk.

"Sampai pukul 14.03 WIB informasi yang kami dapat satu meninggal dunia. Kami belum mendapat informasi lain karena sulit untuk menjangkau daerah tersebut, apalagi dengan cuaca yang tidak menentu," kata Julius saat ditanya tentang jumlah korban yang lebih banyak, Minggu (16/4/2023).

Dia mengatakan militer akan mengintensifkan operasi untuk menyelamatkan Philip karena mereka telah mengidentifikasi lokasi pilot.

Cuaca yang tidak menentu membuat upaya itu menantang, katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Nancy Junita
Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper