Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

TPNPB Balas Dendam ke TNI-Polri dan Penyebab Pilot Susi Air Masih Disandera KKB Papua

TPNPB melakukan serangan pada Sabtu (15/4/2023) terhadap pasukan TNI-Polri karena dianggap menyerang warga Sipil di Papua.
Panglima TNI Yudo Margono (kiri), Rabu (8/2/2023), mengungkap bahwa pihaknya sempat melarang penerbangan ke bandara di wilayah Distrik Paro, termasuk Susi Air. JIBI/Bisnis-Lukman Nur Hakim
Panglima TNI Yudo Margono (kiri), Rabu (8/2/2023), mengungkap bahwa pihaknya sempat melarang penerbangan ke bandara di wilayah Distrik Paro, termasuk Susi Air. JIBI/Bisnis-Lukman Nur Hakim

Bisnis.com, JAKARTA - Juru Bicara Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) Sebby Sambom menyampaikan pesan bahwa pihaknya melakukan serangan pada Sabtu (15/4/2023), sebagai aksi balas dendam terhadap pasukan TNI-Polri yang menyerang warga sipil pada 23 Maret 2023.

Melansir Reuters, Senin (17/4/2023), Sambom menegaskan, bahwa akibat serangan terhadap warga sipil itu, maka pihaknya mulai membalas dendam.

“TNI dan Polri menyerang warga sipil pada 23 Maret. Karena itu pasukan TPNPB menyatakan akan membalas dendam dan itu sudah dimulai," kata Sambom seraya menambahkan bahwa pertempuran masih berlanjut pada Minggu (16/4/2023).

Berikut rangkuman berita kontak senjata aparat TNI-Polri dengan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua atau Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB):

Penyanderaan Pilot Susi Air

Sebelumnya, pada Februari 2023, KKB Papua menculik pilot Susi Air asal Selandia Baru Philip Mehrtens. Kelompok itu awalnya menuntut pemerintah Indonesia mengakui kemerdekaan Papua, tetapi mengatakan kepada Reuters bulan ini bahwa mereka siap untuk membatalkan permintaan itu dan mencari dialog.

"Kami meminta pemerintah Indonesia dan Selandia Baru untuk membebaskan para sandera melalui negosiasi damai," kata Sambom dalam pesan yang direkam pada Minggu (16/4/2023).

Namun, juru bicara militer di Papua, Herman Taryaman, membantah tuduhan serangan pada Maret terhadap warga sipil, dan mengatakan pasukan keamanan melindungi warga sipil yang diusir oleh pemberontak.

KKB Klaim Bunuh 9 Anggota TNI-Polri

KKB Papua mengklaim telah membunuh sembilan personel TNI-Polri pada serangan Sabtu (15/4/2023), setelah pihak Jakarta tidak menanggapi permintaan negosiasi.

Adapun, pihak TNI pada Minggu (16/4/2023), dalam keterangan resminya mengatakan satu tentara tewas dalam serangan pada Sabtu (15/4/2023).

Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Laksamana Muda (Laksda) Julius Widjojono mengatakan, bahwa tentara lain dibubarkan ke beberapa lokasi dalam pencarian pilot Susi Air yang ditangkap KKB Papua, Phillip Mehrtens, dan mereka mengalami kesulitan komunikasi karena cuaca buruk.

"Sampai pukul 14.03 WIB informasi yang kami dapat satu meninggal dunia. Kami belum mendapat informasi lain karena sulit untuk menjangkau daerah tersebut, apalagi dengan cuaca yang tidak menentu," kata Julius saat ditanya tentang kondisi tersebut. jumlah korban yang lebih tinggi, Minggu (16/4/2023).

Julius mengimbau seluruh pihak untuk menerima informasi resmi dari Puspen TNI, termasuk tidak langsung mempercayai informasi mengenai adanya enam prajurit TNI yang gugur dalam insiden di Nduga tersebut.

"Sekali lagi, saya mohon untuk mengambil informasi dari kami agar tidak simpang siur," kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Nancy Junita
Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper