Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menaikkan target kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia, dari semula 7,4 juta kunjungan menjadi 8,5 juta pada tahun 2023.
Angka tersebut diungkapkan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno dalam sambutannya pada peringatan HUT Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI) ke 12 di Jakarta Pusat, Selasa (11/4/2023).
“2023 ini kita dapat pekerjaan rumah baru, ini bocorannya ya karena ini GIPI dan PHRI, kita tadinya targetnya 7,4 juta batas atas wisatawan mancanegara ditambahkan 1 juta. Kalau tidak salah angkanya nanti akan dirilis 8,5 juta,” ungkap Sandiaga, Selasa (11/4/2023).
Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta itu menuturkan, pihaknya masih mencoba mendapatkan keterangan yang lebih komprehensif terkait naiknya target kunjungan wisman ke Indonesia.
Ada kemungkinan target tersebut naik lantaran data terbaru dari pemulihan pariwisata di Asia Pasifik menunjukkan kurva yang cukup menjanjikan, terutama berkaitan dengan persentase keinginan masyarakat untuk berwisata pasca pandemi di pasar utama Indonesia yaitu China, Australia, dan India.
Selain itu, kemungkinan angka kunjungan di kuartal I/2023 yang meningkat juga dapat menjadi pertimbangan. Namun dia tidak menjelaskan secara rinci berapa peningkatan angka kunjungan wisman tersebut.
Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) pada Maret 2023, jumlah kunjungan wisman ke Indonesia tercatat mencapai 735.950 pada Januari 2023 atau naik 503,34 persen dibandingkan 121.980 ribu kunjungan pada Januari 2023.
Diakui Sandi, target tersebut tidak mudah dicapai lantaran targetnya terus bertambah namun anggaran Kemenparekraf dipangkas 20 persen dibandingkan anggaran 2022.
Apalagi, jumlah penerbangan di Indonesia sangat terbatas sehingga ini menjadi tantangan untuk Kemenparekraf dalam mencapai target 8,5 juta kunjungan wisman ke Tanah Air.
Adapun saat ini, Sandi sudah mengirim Wakil Menparekraf Angela Tanoesoedibjo dan Deputi Pemasaran ke China untuk menjalin kerja sama penerbangan langsung dari China, Australia, dan India.
Selain target kunjungan wisman ke Indonesia, perubahan juga terlihat pada batas atas target nilai devisa pariwisata, yang semula US$5,95 miliar menjadi US$6 miliar.
Lalu target nilai tambah ekonomi kreatif menjadi Rp1.300 triliun dari sebelumnya Rp1.279 triliun
Dengan adanya perubahan target tersebut, Sandiaga meminta bantuan GIPI dan PHRI untuk mewujudkan target ini dari pariwisata dan ekonomi kreatif.
“Perlu bantuan PHRI dan GIPI untuk mewujudkan 8,5 juta new KPI dari pariwisata dan ekonomi kreatif,” pungkasnya.