Bisnis.com, TEMBAGAPURA— Lantunan surat Al Baqarah berkumandang seiring dengan nyayian Kidung Baru. Talunan suara itu hanya terpisahkan oleh dinding batu di ruang bawah tanah di kedalaman hampir 1.800 meter dari permukaan tanah.
Jamaah Masjid Al Baabul Munawwar tampak khusyuk mendengarkan lantunan ayat suci Al Quran dari Qori. Pun dengan jemaat Gereja Oikumene berkhidmat saat menyanyikan lagu rohani pada ibadah Jumat Agung.
Dalam kalender masehi, 7 April 2023 umat kristiani merayakan Jumat Agung. Rangkaian Tri Hari Suci, dari Kamis Putih, Jumat Agung, dan Minggu Paskah, untuk memperingati penyaliban Yesus Kristus.
Pada hari yang sama, umat muslim memasuki puasa ke-16, malam menjelang turunnya Al-Quran atau Nuzulul Quran yang jatuh pada hari ke-17 Ramadan 1444 H.
Peristiwa langka yang jarang terjadi di kalender masehi dan hijriah mempertemukan peringatan hari suci dua keyakinan ini.
Cara berbeda dilakukan oleh jamaah Masjid Al Baabul Munawwar dan jemaat Gereja Oikumene yang dikelola oleh karyawan PT Freeport Indonesia. Mereka memilih melakukan ritual keagamaan secara bersama-sama, di ruang yang berbeda.
Baca Juga
Jamaah Masjid Al Baabul Munawwar sedang melakukan doa bersama menjelang buka puasa di kedalaman 1.760 meter di bawah permukaan tanah./Bisnis
Di Deep Mill Level Zone (DMLZ) area tambang bawah tanah (under ground) milik Freeport di Tembagapura, Mimika, Papua Tengah, terdapat masjid dan gereja yang berdiri bersebelahan.
Tempat ibadah yang dikeruk hingga membentuk ruang persegi di bawah tanah itu berada di kedalaman 1.760 meter dari permukaan tanah. Masjid dan gereja itu masing-masing mampu menampung sekitar 200 orang.
Dua tempat ibadah diresmikan pada 2015, setahun setelah tambang under ground Freeport mulai dirintis. Freeport mulai meninggalkan tambang terbuka (open pit) di Grasberg pada 2020 setelah cadangan emas hingga tembaga mulai tiris.
Pada 2021, secara total tambang open pit ditutup bersamaan dengan perpanjangan izin usaha pertambangan menjadi 2 x 10 tahun atau sampai dengan 2041.
Momen Menyentuh di Dalam Perut Bumi
Ledy Simarmata, karyawan Freeport, merasa terharu ketika jemaat gereja menyanyikan lagu rohani. Air matanya tak tertahan saar artis senior, Andre Hehanussa, yang hadir dalam ibadah tersebut membawakan dua lagu rohani.
“Saya sampai menghampiri Pak Andre menyampaikan rasa haru mendengarkan dia menyanyi,” kata mantan presenter salah satu stasiun televisi swasta itu.
Karyawan Freeport Indonesia tengah melakukan ibadah Jumat Agung di Gereja Oikumene pada Jumat (7/4/2023)/Bisnis
Pun dengan Katri Krisnati. Vice President Corporate Communications Freeport Indonesia itu terharu saat mendengarkan tausiah ustaz dari Yayasan Masyarakat Muslim Freeport Indonesia, sesaat menjelang berbuka puasa.
“Sampai merinding terbawa suasana, apalagi saat ustaz tausiah serasa diiringi lagu rohani dari saudara-saudara kita yang melakukan ibadah di gereja sebelah kita,” ujarnya.
Tony Wenas, Presdir Freeport Indonesia, tampak khidmat saat beribadat di dalam gereja bersama karyawan penganut Kristiani. Seusai ibadah, dalam pidato singkatnya, dia menyampaikan bahwa momen ritual keagamaan secara bersama-sama, bukan tanpa disengaja. Alam telah mempertemukan berbedaan di dasar perut bumi.
“Melakukan ibadah secara terpisah, tetapi secara bersama-sama, ini membuktikan bahwa kita satu,” ujarnya.
Atas momen perayaan keagamaan secara bersama-sama itu, Museum Rekor Indonesia (MURI) memberikan penghargaan kepada Freeport Indonesia yang diterima oleh Tony Wenas.
Rekor itu menambah penghargaan sebelumnya berupa masjid dan gereja yang berada di bawah permukaan tanah.
Presiden Direktut PT Freeport Indonesia Tony Wenas (kiri) menerima penghargaan dari MURI atas prosesi ibadah umat Islam dan Kristen secara bersamaan di kedalaman 1.760 meter di bawah permukaan tanah./Bisnis
Toleransi atas keberagaman di Freeport bukan sesuatu yang baru. Menurut Internal Communications Freeport Indonesia Branco, toleransi beragama bakal terasa ketika perayaan umat beragama.
Dia mencontohkan ketika hari raya Idulfitri tiba, umat Kristiani akan datang berkunjung ke karyawan muslim. Pun dengan karyawan muslim bakal berkunjung ke karyawan Kristiani.
"Mereka kan disediakan mess untuk menginap. Jadi ketika hari raya akan saling berkunjung," ujarnya.
Mesin-mesin tambang milik Freeport tetap menderu mencari bijih emas hingga tembaga meski sedang hari raya. Jam kerja pun berlaku seperti biasa, yakni selama 24 jam dengan skema dua jam kerja.