Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kejanggalan Surat Shane Lukas untuk David Oza

Salah satu tersangka penganiayaan David Oza, Shane Lukas, menulis surat dai balik jeruji besi.
Tersangka Mario Dandy Satrio (kiri), Shane (kanan), dan pemeran pengganti tersangka AG (tengah) memperagakan adegan saat rekonstruksi kasus penganiayaan Cristalino David Ozora di Perumahan Green Permata Residance, Pesanggrahan, Jakarta, Jumat (10/3/2023). Rekonstruksi tersebut memperagakan 40B adegan kasus penganiayaan terhadap Cristalino David Ozora. ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga/tom.
Tersangka Mario Dandy Satrio (kiri), Shane (kanan), dan pemeran pengganti tersangka AG (tengah) memperagakan adegan saat rekonstruksi kasus penganiayaan Cristalino David Ozora di Perumahan Green Permata Residance, Pesanggrahan, Jakarta, Jumat (10/3/2023). Rekonstruksi tersebut memperagakan 40B adegan kasus penganiayaan terhadap Cristalino David Ozora. ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga/tom.

Bisnis.com, SOLO - Salah satu tersangka penganiayaan David Oza, Shane Lukas, menulis surat kepada korbannya dari balik jeruji besi.

Dalam surat yang diklaim ditulis langsung oleh Shane Lukas tersebut, terdapat kalimat permintaan maaf Shane kepada David Oza.

Berikut ini bunyi suratnya:

Surat untuk adik David

Shalom / Assalamualaikum

Adik David, sebelumnya abang, Shane Lukas mau meminta maaf kepada adik David, Papa dan mama David serta keluarga dan orang-orang yang David sayang. Saya juga mau meminta maaf kepada adik dan orang tua teman David atas kejadian yang menimpa adik David. Saya atas nama Pribadi meminta maaf. Dan saya mohon bantu kepada keluarga David dan teman-teman agar bisa saya bisa membantu memecahkan perkara ini.

Meski demikian, surat tersebut ditanggapi dingin oleh pihak David Oza. Bahkan, keberadaan surat tersebut dinilai janggal.

Hal itu lantaran surat baru datang setelah satu bulan David Oza terbaring di rumah sakit dan harus menjalani perawatan karena penganiayaan yang dilakukan.

Selain itu, perwakilan David, Alto Luger, juga mengatakan jika surat ini justru nirempati. Sebab menurutnya, surat itu meminta David dan keluarganya berdoa untuk Shane.

"Itu surat yang nirempati. Pertama, surat ini datang hampir sebulan setelah kejadian. Kedua, suratnya meminta David dan keluarganya berdoa untuk S," kata perwakilan keluarga David, Alto Luger.

Mengacu pada alasan tersebut, Alto Luger menjelaskan jika tidak ada kata maaf dan tidak ada kata damai untuk semua tersangka penganiayaan.

"Tidak ada kata maaf, tidak ada kata damai," ia menambahkan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper