Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Taiwan Tsai Ing-wen mengunjungi insinyur militer dan meninjau pelatihan angkatan bersenjata menjelang perjalanannya ke Amerika Serikat (AS), pada Sabtu (25/3/2023).
Dia mengatakan bahwa mempertahankan demokrasi negaranya adalah misi besar. Perjalanannya akan dilakukan menuju AS dan Amerika Tengah pada pekan depan.
Sejauh ini, China memandang Taiwan sebagai wilayahnya sendiri, dan telah meningkatkan tekanan militer serta politik selama sekitar 3 tahun terakhir.
Pihak Beijing mencoba dan memaksa Taiwan untuk menerima kedaulatan China, dan memandang Tsai Ing-wen sebagai separatis.
Sementara itu, dia akan melakukan perjalanan penting dan sensitif ke AS dan Amerika Tengah mulai Rabu (29/3/2023), seperti dilansir dari Reuters (25/3/2023).
China mengutuk AS karena mengizinkan Presiden Taiwan berkunjung, meskipun kunjungannya ke sana tidak lama.
Baca Juga
Tsai Ing-wen di akhir perjalanannnya nanti diperkirakan akan bertemu dengan Ketua DPR AS Kevin McCarthy di Los Angeles.
Sedangkan, saat mengunjungi pangkalan militer di Chiayi di Taiwan selatan, dia mengulas pelatihan dan melihat pasukan militernya membangun penghalang anti-tank dan berlatih seni bela diri.
"Melindungi Taiwan dan mempertahankan demokrasi selalu menjadi misi besar militer kami," katanya kepada tentara.
Saat mengunjungi pasukannya, dia didampingi oleh Menteri Pertahanan Taiwan Chiu Kuo-cheng dan Sekretaris Jenderal Dewan Keamanan Nasional Wellington Koo.
“Saya percaya bahwa hanya dengan terus melatih dan memperkuat kesiapsiagaan perang militer kita dapat lebih mampu melindungi rumah kita dan mempertahankan negara kita,” lanjutnya.
Lebih lanjut, dia telah berulang kali menawarkan pembicaraan dengan China, tetapi mengatakan Taiwan akan mempertahankan diri jika diserang dan hanya penduduknya yang dapat memutuskan masa depan negaranya itu.