Bisnis.com, JAKARTA - China menjadi negara yang berpengaruh dalam perang Rusia dan Ukraina. Kini Rusia menjalin hubungan yang akrab dengan China.
Perdana Menteri Spanyol Pedro Sanchez mengatakan, dunia harus mendengarkan China untuk menemukan jalan keluar dari perang di Ukraina.
"China adalah aktor global, jadi jelas kita harus mendengarkan suaranya agar perang bisa berakhir dan Ukraina dapat memulihkan integritas teritorialnya," kata Sanchez pada konferensi pers di Brussel, Jumat (24/3/2023).
Dilansir dari Reuters, dia akan melakukan perjalanan minggu depan ke China untuk berbicara dengan Xi Jinping tentang proposal untuk merundingkan perjanjian damai antara Rusia dan Ukraina pada 31 Maret 2023.
Pertemuan antara kedua pemimpin diharapkan fokus membahas konflik yang sedang berlangsung di Ukraina, di mana China menggambarkan diri sebagai pihak netral dalam konflik Ukraina, menolak untuk mengutuk invasi Rusia, dan menegur Amerika Serikat serta negara-negara NATO yang memberi dukungan militer untuk Kyiv.
Hal ini juga menjadi upaya lanjutan China dalam merilis 12 poin perdamaian untuk mengatasi krisis di Ukraina.
Adapun, rencana perdamaian yang digagas China, meliputi dukungan Rusia dan Ukraina unguk bekerja dalam arah yang sama dan melanjutkan dialog langsung secepat mungkin, sehingga secara bertahap mengurangi situasi dan akhirnya mencapai gencatan senjata yang komprehensif.
Sanchez pun secara terbuka telah mendukung Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyi untuk mengembalikan wilayah Ukraina ke status quo sebelum pencaplokan Crimea oleh Rusia tahun 2014.
"Saya berharap awal kerja sama Ukraina-Spanyol ini akan diikuti oleh keputusan lain yang memungkinkan kami membebaskan tanah air kami secepat mungkin," kata Zelensky.
Sebelumnya, Perdana Menteri Spanyol Pedro Sanchez. mengungkap harapan kalau negaranya akan kirim bantuan 10 tank leopard ke Ukraina pada Februari 2023 lalu.
Hal itu diungkap Sanchez saat bicara di depan wartawan ditemani Zelensky. Sanchez mengatakan Spanyol mengirim enam tank Leopard sekarang dan berharap mengirim empat dalam beberapa bulan mendatang.
"Niat kami adalah untuk melihat apakah kami dapat membawa ini menjadi total sepuluh dalam beberapa minggu dan bulan mendatang," katanya, dilansir AFP, Sabtu (25/3/2023).
Baginya, ini bukan hanya tentang keamanan Ukraina, tetapi juga soal keamanan Eropa dan global.