Cari berita
Bisnis.com

Konten Premium

Bisnis Plus bisnismuda Koran Bisnis Indonesia tokotbisnis Epaper Bisnis Indonesia Konten Interaktif Bisnis Indonesia Group Bisnis Grafik bisnis tv

Hukum Utang Puasa Belum Lunas tapi Sudah Ramadan

Simak hukum seseorang lalai mengganti utang puasanya hingga datang Ramadan berikutnya.
Restu Wahyuning Asih
Restu Wahyuning Asih - Bisnis.com 16 Maret 2023  |  12:43 WIB
Hukum Utang Puasa Belum Lunas tapi Sudah Ramadan
Ilustrasi seorang pria sedang membaca niat puasa - Freepik

Bisnis.com, SOLO - 1 Ramadan akan segera datang dalam beberapa hari lagi. Di bulan tersebut, umat Islam diwajibkan melakukan puasa Ramadan.

Namun ada beberapa kondisi yang membuat seseorang tidak bisa menjalankan ibadah puasa, seperti haid bagi perempuan, hamil, sakit, usia lanjut, dan bekerja yang tidak memungkinkan untuk berpuasa.

Hal ini pun menjadi utang puasa, yang harus dibayarkan sebelum puasa berikutnya datang. Kewajiban membayar utang pun dimulai sejak bulan Syawal.

Mengganti puasa atau mengqadha pada Ramadan yang lalu harus dilakukan sebelum tiba Ramadan yang akan datang.

Melansir dari NU Online, orang yang membatalkan puasanya dan orang yang menunda qadha puasanya karena kelalaian hingga Ramadhan tahun berikutnya tiba mendapat beban tambahan.

Mereka diwajibkan membayar fidyah dan harus mengqadha puasa yang ditinggalkan.

Artinya, “(Kedua [yang wajib qadha dan fidyah] adalah ketiadaan puasa dengan menunda qadha) puasa Ramadhan (padahal memiliki kesempatan hingga Ramadhan berikutnya tiba) didasarkan pada hadits, ‘Siapa saja mengalami Ramadhan, lalu tidak berpuasa karena sakit, kemudian sehat kembali dan belum mengqadhanya hingga Ramadhan selanjutnya tiba, maka ia harus menunaikan puasa Ramadhan yang sedang dijalaninya, setelah itu mengqadha utang puasanya dan memberikan makan kepada seorang miskin satu hari yang ditinggalkan sebagai kaffarah,’ (HR Ad-Daruquthni dan Al-Baihaqi).

Sederhananya, orang yang belum mengganti utang puasa hingga datang Ramadan lagi maka diwajibkan untuk mengganti utang puasanya dengan cara membayar fidyah dan puasa qadha di Syawal berikutnya.

Niat puasa qadha

Nawaitu shauma ghadin 'an qadha’I fardhi syahri Ramadhana lillâhi ta‘âlâ.

Artinya: Aku berniat untuk mengqadha puasa Bulan Ramadan esok hari karena Allah SWT.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini, di sini :

Puasa puasa ramadan bulan puasa islam utang
Editor : Restu Wahyuning Asih

Artikel Terkait



Berita Lainnya

    Berita Terkini

    back to top To top