Bisnis.com, JAKARTA JAKARTA - Crazy Rich Surabaya Dinar Wahyu Saptian Dyfrig alias Wahyu Kenzo ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus investasi robot trading pada Sabtu (4/3/2023).
Kapolda Jatim Irjan Pol Toni Harmanto mengatakan, Wahyu Kenzo diringkus setelah diduga melakukan penipuan terhadap 25.000 anggota bisnis robot trading Auto Trade Gold (ATG) yang dimilikinya.
Tak hanya di Indonesia, Toni mengungkap bahwa korban trading Wahyu Kenzo tersebar di 8 negara lain, antara lain Amerika, Rusia, Prancis, Uni Emirat Arab (UEA), Inggris, China, hingga Singapura.
"Hasil sementara ini diperkirakan total kerugian korban mencapai Rp9 triliun dengan jumlah korban diperkirakan 25.000 orang dan tidak hanya di Indonesia. Ada dari negara lain," jelasnya dikutip dari laman Humas Polri, Kamis (16/3/2023).
Pihak kepolisian menyebut bahwa investasi susu nutrisi dengan bonus robot trading ATG sebagai modus yang digunakan Wahyu Kenzo untuk menjerat para korbannya.
Produk susu nutrisi yang dijual dengan merek Greenshake dan Gluberry adalah produk yang diproduksi oleh PT Pansaky Berdikari Bersama (Pansaka).
Baca Juga
"Member dijelaskan robot trading ini akan memberikan keuntungan yang lebih, namun setelah April 2022, komunikasi member dan manajemen ATG terputus. Sehingga dana yang ingin mereka tarik atau withdraw ini tidak bisa dicairkan," kata Kapolresta Malang Kota Kombes Pol Budi Hermanto dikutip Kamis (16/3/2023).
Berdasarkan informasi yang diterima pihaknya, Budi menyebut bahwa dalam sekali penarikan anggota bisnis robot trading ATG bisa menarik sebesar US$2.000 atau sekitar Rp30,84 juta.
Kendati demikian, transaksi itu selalu gagal lantaran sistem menyebut bahwa server robot trading ATG sedang dalam perbaikan.
Pelanggaran yang dilakukan Wahyu Kenzo membuat crazy rich Surabaya ini harus dijerat dengan pasal berlapis, di antaranya Pasal 115 Jo Pasal 65 ayat 2 UU Nomor 7 Tahun 2014 tentang Perdangangan, Pasal 106 Jo Pasal 24 ayat 1 UU 7 Tahun 2014 tentang Perdagangan.
Berdasarkan UU tersebut, Wahyu Kenzo terancam hukuman paling lama 12 tahun penjara dan atau dengan paling banyak Rp12 miliar.
Pada Senin (13/3/2023), Satreskrim Polres Malang Kota juga telah menetapkan satu tersangka baru dalam kasus investasi robot trading ATG. Dia adalah RE yang merupakan anak buah dari Wahyu Kenzo.
Dia berperan sebagai marketing robot trading ATG yang dikelola oleh Wahyu.
Adapun, RE ditetapkan sebagai tersangka setelah penyidik melakukan pemeriksaan terhadap yang sebelumnya masih berstatus saksi dan melakukan gelar perkara.
"RE dinaikkan statusnya dari saksi menjadi tersangka karena RE ini adalah marketing daripada robot trading ATG," ungkap Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Dirmanto, Senin (13/3/2023).
