Cari berita
Bisnis.com

Konten Premium

Bisnis Plus bisnismuda Koran Bisnis Indonesia tokotbisnis Epaper Bisnis Indonesia Konten Interaktif Bisnis Indonesia Group Bisnis Grafik bisnis tv

Kemenkes: Belum Ada Kasus Flu Burung yang Ditemukan pada Masyarakat Indonesia

Kemenkes telah menyiapkan sejumlah upaya untuk menahan penyebaran virus tersebut di Tanah Air.
Szalma Fatimarahma
Szalma Fatimarahma - Bisnis.com 09 Maret 2023  |  23:20 WIB
Kemenkes: Belum Ada Kasus Flu Burung yang Ditemukan pada Masyarakat Indonesia
Seseorang memegang tabung reaksi berlabel "Flu Burung" dalam ilustrasi gambar pada 14 Januari 2023. REUTERS/Dado Ruvic - Illustration

Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) memastikan bahwa  belum ada penularan penyakit flu burung H5N1 pada manusia.  

Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono mengatakan, hal ini dapat dikonfirmasi setelah Kemenkes melakukan surveilans genomik atau upaya pelacakan dan pemantauan genom penyakit. 

Kasus flu burung yang teridentifikasi di Indonesia, sambungnya, hanyalah kasus yang menyerang jenis unggas seperti kasus yang ditemukan di Kalimantan Selatan dan Cimahi. 

"Untuk flu burung H5N1 sudah kami lakukan surveilans secara genomik dan belum ada kasusnya di Indonesia," ujar Dante kepada wartawan dikutip Kamis (9/3/2023). 

Meski belum ada kasus flu burung yang ditemukan pada manusia, tetapi Dante memastikan bahwa pihaknya telah menyiapkan sejumlah upaya untuk menahan penyebaran virus tersebut di tanah air. 

Salah satunya adalah penerbitan Surat Edaran (SE) Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Nomor PV.03.01/C/824/2023 tentang Kewaspadaan Kejadian Luar Biasa Flu Burung (H5N1) Clade Baru 2.3.4.4b. 

Melalui aturan ini, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi serta Kepala Kesehatan Pelabuhan (KKP) diminta untuk melakukan koordinasi dan kerja sama dengan instansi yang membidangi fungsi kesehatan hewan serta sektor terkait lainnya dalam upaya pencegahan dan pengendalian flu burung pada manusia. 

Dinkes juga diminta untuk menyiapkan fasilitas kesehatan untuk penatalaksanaan kasus suspek flu burung sesuai dengan pedoman yang telah ditetapkan.  

Selain itu, dinkes setempat perlu meningkatkan kapasitas laboratorium kesehatan masyarakat (labkesmas) untuk pemeriksaan sampel dari kasus dengan gejala suspek flu burung dan mengintensifkan kegiatan surveilans dan Tim gerak Cepat (TGC) terutama dalam mendeteksi sinyal epidemiologi di lapangan. 

Bagi daerah yang menjadi sentinel surveilans influenza like illness (ILI) dan Severe Acute Respiratory Infection (SARI), maka diharapkan dapat meningkatkan kewaspadaan dini untuk penemuan kasus suspek Flu Burung di daerah yang terjadi KLB Avian Influenza pada unggas. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini, di sini :

flu burung kemenkes h5n1
Editor : Novita Sari Simamora

Artikel Terkait



Berita Lainnya

    Berita Terkini

    back to top To top