Bisnis.com, SOLO - Polres Natuna menyampaikan perkembangan terkini tentang proses evakuasi korban tanah longsor di Pulau Serasan, Natuna. Sebanyak 35 orang masih dinyatakan hilang.
Tanah longsor yang terjadi di Pulau Serasan, Natuna, Kepulauan Riau, Senin (6/3/2023) menimbulkan banyak korban jiwa dan yang masih hilang.
Tim gabungan akan memaksimalkan pencarian korban hilang akibat longsor di Pulau Serasan, Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau (Kepri) hari ini, Kamis (9/3/2023). Sebab, masih ada 35 orang yang dinyatakan hilang akibat bencana alam itu.
Diketahui, tim tanggap darurat bencana yang terdiri dari Pemerintah Daerah, TNI, Polri, BNPB, BPBD, Basarnas, dan relawan terus berupaya dengan gerak cepat agar seluruh korban dapat ditemukan.
"Evakuasi korban terus dilanjutkan, saat ini pada hari Kamis 9 Maret 2023, 21 korban meninggal sudah dapat dievakuasi tim gabungan tanggap darurat bencana, semoga cuaca hari ini di Pulau Serasan terus membaik dan cerah, untuk dapat melakukan pencarian korban dengan maksimal," ucap Kapolres Natuna AKBP Nanang Budi Santosa, Kamis (9/3/2023).
Kapolres mengatakan, tim trauma healing Polres Natuna yang terdiri dari tiga Polwan juga terus melakukan pendekatan dari hati ke hati dan membangun semangat kebersamaan dalam kepedulian atas terjadinya bencana longsor di Dusun Genting Desa Pangkalan Kec. Serasan.
Trauma healing diberikan secara bergantian kepada 1.216 pengungsi di empat posko pengungsian.
Baca Juga
"Mohon doa dari seluruh masyarakat ya, agar cuaca membaik dan dapat terus melakukan pencarian korban," ujar Kapolres.
Sementara itu, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), mengatakan bahwa sekira 100 Kepala Keluarga (KK) yang terdampak tanah longsor akan direlokasi.
Hal itu dikatakan Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto S.Sos., M.M., usai menggelar rapat koordinasi bersama Gubernur Kepulauan Riau H.Ansar Ahmad dan Bupati Natuna, Wan Siswandi di Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Serasan yang juga menjadi Posko Tanggap Darurat Penanganan Bencana Tanah Longsor Natuna.
"Akan memindahkan 100 kepala keluarga di tempat yang baru," kata Suharyanto.
Menurut Kepala BNPB, Pemerintah Kabupaten Natuna telah menyiapkan lahan yang akan menjadi lokasi relokasi.
Tentunya, pihak BNPB akan melakukan koordinasi dengan beberapa kementerian dan lembaga seperti PUPR terkait pembangunannya.
"Tanahnya sudah ada. Kami sedang proses koordinasi nanti dengan Kementerian PUPR," tutur Suharyanto.
Lebih lanjut, Siharyanto juga memastikan bahwa proses pembangunan rumah relokasi warga terdampak tanah longsor Natuna akan dikerjakan sepenuhnya oleh Kementerian PUPR dengan pembiayaan dari BNPB.
Program relokasi ini akan dilakukan setelah memasuki masa rehabilitasi dan rekonstruksi.