Bisnis.com, JAKARTA - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Suharyanto terbang ke Natuna di Kepulauan Riau untuk memantau situasi pascabencana tanah longsor, pada Selasa (7/3/2023).
Dia akan berupaya untuk memastikan penanganan darurat pascabencana tanah longsor tersebut dapat berjalan dengan baik. Suharyanto terbang dari Pangkalan Udara TNI AU Lanud Halim Perdanakusuma pada pukul 13.20 WIB menggunakan pesawat Hercules C-130.
Melansir laman BNPB, sesuai dengan yang dijadwalkan, dia akan tiba di Lanud Sadjad Ranai, Natuna pada sore hari ini. Setibanya di Natuna, dia akan memimpin rapat penanganan darurat bencana tanah longsor bersama seluruh unsur forkopimda Kabupaten Natuna.
Turut serta bersama rombongan antara lain Deputi Bidang Penanganan Darurat, Mayjen TNI Fajar Setyawan, Plt. Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan (Pusdatinkom) Abdul Muhari, tenaga ahli BNPB dan staf khusus.
BNPB juga mendatangkan tim Basarnas dan relawan penanggulangan bencana dalam satu manifest untuk mendukung upaya pencarian, pertolongan dan evakuasi.
Lebih lanjut, BNPB membawa beberapa logistik dan peralatan yang meliputi tenda pengungsi 4 buah, tenda keluarga 100 buah, selimut 500 kasman, matras 500 kasman, genset listrik ukuran 2 kva 15 unit, paket makanan 1.500, paket rendang 1.500, velbed 200 unit dan lampu garam 100 buah.
Baca Juga
Bantuan tersebut dikirim sebagai bentuk dukungan untuk percepatan penanganan darurat tanah longsor di Natuna. Sementara itu, BNPB juga akan menyerahkan bantuan dana siap pakai (DSP) untuk penanganan darurat pascabencana tanah longsor tersebut.
Sejauh ini, bencana tanah longsor di Natuna telah menewaskan 10 orang, 42 orang dinyatakan hilang dan 5 luka berat serta 3 luka ringan. Bencana longsor terjadi pada Senin (6/3/2023).
Sebanyak 1.216 orang mengungsi, di antaranya 219 orang di PLBN, 215 orang puskesmas, 500 orang di pelimpak dan masjid, serta 282 orang di SMA 1 Serasan.