Bisnis.com, SOLO - Pesawat Super hercules C-130J milik TNI AU disebut sudah memiliki sistem deteksi rudal bernama AN/ALR-56M Radar Warning System.
Pada beberapa tipe pesawat Hercules sebelumnya, sistem deteksi rudal tersebut belum diaplikasikan langsung alias harus melalui modifikasi.
Akan tetapi khusus untuk C-130J, sistem rudal sudah disematkan langsung oleh pabrikan. Bisa dikatakan jika Super Hercules C-130J ini bukan pesawat pengangkut barang sembarangan.
Di Angkatan Udara AS (USAF) misalnya, penerbang C-130H harus mendapat pelatihan khusus sebelum menerbangkan C-130J.
Pesawat Super hercules C-130J milik TNI AU sudah tiba di Indonesia pada Senin, 6 Maret 2023 kemarin. Tampak ada dua sistem pertahanan yang disematkan pada pesawat yang turun di Lanud Halim Perdanakusuma itu.
Dua sistem pertahanan yang dimaksud adalah AN/AAR-47 Missile Warning System & AN/ALR-56M Radar Warning System.
Baca Juga
Dua sensor peralatan pertahanan ini ditempatkan di dekat nose dan ujung ekor.
Sebagai informasi, AN/AAR-47 Missile Warning System merupakan sistem pertahanan yang berguna untuk mendeteksi rudal.
AN/AAR-47 adalah Sistem Peringatan Rudal Elektro-Optik pasif yang dirancang untuk memberikan peringatan Rudal Permukaan ke Udara (SAMS) dan meneruskan informasi ke sistem penanggulangan.
Sistem pertahanan ini memang sering disematkan pada pesawat angkut.
Jika ada ancaman rudal yang mendekat, AAR-47 Missile Approach Warning System (MAWS) memperingatkan ancaman pendekatan rudal. Ini akan memungkinkan pilot untuk bermanuver mengelak dari serangan rudal tersebut.
Sistem AN/AAR-47 mirip dengan AN/AAR-44, tetapi alih-alih unit sensor berputar, ia menggunakan empat sensor IR yang terletak di empat kuadran di Pesawat.
AAR-47 adalah sistem peringatan pendekatan rudal pasif yang terdiri dari empat rakitan sensor yang ditempatkan di dua atau lebih kubah sensor, unit pemrosesan pusat, dan indikator kontrol.