Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Banjir di 10 Kecamatan di Bekasi Belum Surut

BPBD Jabar mencatat sepuluh kecamatan masih tergenang dengan ketinggian air yang berbeda-beda di Kabupaten Bekasi.
Foto udara sawah yang terendam banjir di Desa Sukaringin, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Sabtu (4/3/2023). Menurut data Kementerian Pertanian 6000 hektare sawah di Kabupaten Bekasi terendam banjir dan akan mendata serta memberikan bantuan bibit untuk petani yang terdampak. ANTARA FOTO/ Fakhri Hermansyah/nz
Foto udara sawah yang terendam banjir di Desa Sukaringin, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Sabtu (4/3/2023). Menurut data Kementerian Pertanian 6000 hektare sawah di Kabupaten Bekasi terendam banjir dan akan mendata serta memberikan bantuan bibit untuk petani yang terdampak. ANTARA FOTO/ Fakhri Hermansyah/nz

Bisnis.com, BANDUNG - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Barat (Jabar) mencatat sepuluh kecamatan masih tergenang dengan ketinggian air yang berbeda-beda di Kabupaten Bekasi.

Banjir yang melanda Kabupaten Bekasi dalam dua pekan terakhir sudah mulai surut. Dari 17 kecamatan yang tergenang, tujuh di antaranya sudah surut total.

Sedangkan sepuluh kecamatan lain masih tergenang dengan ketinggian air yang berbeda-beda.

"Alhamdulillah sudah surut total di tujuh kecamatan, sepuluh kecamatan lagi masih tergenang dengan ketinggian bervariasi, maksimalnya 70 sentimeter," kata Pranata Hubungan Masyarakat BPBD Jabar Hadi Rahmat pada Senin (6/3/2023).

Dikatakan, BPBD Jabar terus berkoordinasi dengan BPBD Kabupaten Bekasi memantau keadaan dan kebutuhan dasar warga terdampak banjir di pengungsian. 

BPBD Jabar telah mengirim bantuan logistik sejak kejadian bencana banjir di Kabupaten Bekasi, Karawang dan Subang, serta tetap berkoordinasi dengan BPBD setempat. 

"Kita terus berkoordinasi dengan BPBD setempat untuk memantau perkembangan di sana, terutama memantau kebutuhan dasar para korban yang masih di pengungsian, seperti kebutuhan pangan, air bersih dan layanan kesehatan," kata Hadi.

Selain itu, BPBD Jabar sudah berkoordinasi dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) untuk melakukan modifikasi cuaca.

"Pak Sekda sudah berkirim surat ke BNPB, meminta agar dilakukan modifikasi cuaca untuk mengurangi intensitas hujan. BNPB juga melibatkan BRIN untuk itu, dan sejak tanggal 1 hingga 14 Maret modifikasi cuaca dilakukan," tukasnya.

Dia mengimbau kepada masyarakat untuk tetap waspada dan siaga menghadapi cuaca ekstrem, terutama hujan dan angin puting beliung yang bisa mengakibatkan bencana hidrometeorologi.

Sementara itu, Koordinator Disaster Unit Jabar Quick Response (JQR) Syehabudin menuturkan, hingga saat ini, JQR terus melakukan pemantauan bencana banjir di Bekasi, Subang, dan Karawang. Juga bekerja sama dengan beberapa pihak, termasuk relawan yang ada di ketiga daerah tersebut.

"Ada 16 orang dibagi tiga tim dari JQR yang dikirim ke tiga daerah yang terkena banjir untuk melakukan assessment, kemudian mengirimkan bantuan logistik seperti sembako, peralatan sehari-hari, dan keperluan anak-anak," ucapnya.

Menurut Syehabudin, keperluan dasar para pengungsi cukup terpenuhi, mulai dari kebutuhan pokok sehari-hari hingga pelayanan kesehatan.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper