Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Para Ahli Tengah Teliti Fatalitas Virus Flu Burung di Kamboja terhadap Manusia

Para ahli terus meneliti H5N1 clade 2.3.2.1c alias virus flu burung di Kamboja terkait tingkat fatalitasnya.
Para Ahli Tengah Teliti Fatalitas Virus Flu Burung di Kamboja terhadap Manusia. Petugas Dinas Kehutanan Nasional SERFOR memeriksa berang-berang yang mati karena flu burung di Pantai Chepeconde, bagian Selatan Kota Lima di Peru pada 22 Februari 2023. REUTERS/Sebastian Castaneda
Para Ahli Tengah Teliti Fatalitas Virus Flu Burung di Kamboja terhadap Manusia. Petugas Dinas Kehutanan Nasional SERFOR memeriksa berang-berang yang mati karena flu burung di Pantai Chepeconde, bagian Selatan Kota Lima di Peru pada 22 Februari 2023. REUTERS/Sebastian Castaneda

Bisnis.com, JAKARTA - Para ahli terus meneliti H5N1 clade 2.3.2.1c alias virus flu burung di Kamboja. Mereka masih mencari fakta dibalik tingkat fatalitasnya terhadap manusia.

"Artinya virus ini virus yang biasa beredar, namun informasi yang dicari ialah kenapa bisa menjadi fatal. Virusnya berubah atau inangnya berubah atau kondisi tubuh orang tersebut saat terinfeksi dan masih menjadi kajian sampai saat ini," ujarnya peneliti flu burung Universitas Airlangga, Chairul A. Nidom dalam diskusi bertajuk Cegah Flu Burung Mulai dari Sekitar Kita, Kamis (2/3/2023).

Dia juga mengatakanb bahwa virus H5N1 di Kamboja pada awalnya diduga clade baru 2.3.4.4b, tetapi setelah di-sequence oleh tim kesehatan Kamboja dan WHO ditemukan fakta bahwa yang beredar adalah clade 2.3.2.1c atau yang sudah lama ditemukan. Adapun, clade adalah kelompok gen penyandi protein virus/mikroba atau individu yang mempunyai jarak kekerabatan (phylogenetic) yang dekat.

"Ayah dan anak umur 11 tahun di Kamboja, tadinya ada informasi terinfeksi clade baru 2.3.4.4b, ternyata setelah di-sequence oleh tim kesehatan Kamboja dan WHO, yang menginfeksi ialah clade 2.3.2.1c," katanya.

Pihaknya mengatakan bahwa virus H5N1 clade 2.3.2.1c sudah lama beredar di Kamboja dan Indonesia. Virus ini banyak ditemukan di Kamboja pada 2014 hingga 2016. Menurutnya, adanya berbagai clade dari H5N1 ini karena ada pertukaran fragmen dan mutasi di dalam virus tersebut. 

"Ada pertukaran fragmen dari dalam virus, dan penelitian biasanya dilakukan ke hewan hidup, dan melihat gejala-gejala klinis," lanjutnya. 

Chairul mengatakan bahwa virus H5N1 clade 2.3.2.1c yang menginfeksi di Kamboja susunan genetiknya sudah dikirim ke penelitian dunia. Dia menyatakan bahwa strukturnya mirip dengan yang ditemukan di Malaysia dan Indonesia.

Dia juga menekankan bahwa virus flu burung dengan clade 2.3.2.1c adalah virus lama yang dibawa oleh burung liar.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Erta Darwati
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper