Bisnis.com, JAKARTA - Polri mulai menelusuri jejak barang bukti yang sudah diamankan dan menggunakan pendekatan persuasif untuk menyelamatkan pilot Susi Air yang disandera KKB Papua.
Kadiv Humas Polri Irjen Pol Dedi Prasetyo mengatakan bahwa pendekatan terus dilakukan, dan terpenting membawa pulang pilot Susi Air berkebangsaan Selandia Baru.
“Yang paling utama adalah menggunakan pendekatan soft approach, tokoh-tokoh agama kemudian tokoh gereja dan bupati terus berkomunikasi dengan pihak KKB untuk dapatnya pendekatan yang lunak,” ujar Dedi dikutip Selasa (21/2/2023).
Lebih lanjut, jika pendekatan ini tidak menbuahkan hasil, maka upaya penegakan hukum akan dilakukan.
“Upaya penegakan hukum tentunya menjadi alternatif terakhir yang dilakukan oleh Satgas Damai Cartenz TNI-Polri yang ada di Papua,” ucapnya.
Sebelumnya, Pangdam XVII Cenderawasih Mayjen TNI Muhammad Saleh Mustafa mengatakan "operasi penegakan hukum" sedang dipersiapkan untuk membebaskan pilot Susi Air Mark Philip Mehrtens yang disandera oleh kelompok separatis atau KKB Papua, tetapi hanya sebagai upaya terakhir jika negosiasi gagal.
Baca Juga
Indonesia saat ini mengambil pendekatan persuasif untuk mencoba memecahkan kebuntuan, kata Pangdam XVII Cenderawasih Mayjen TNI Muhammad Saleh Mustafa.
Pendekatan itu juga menyertakan politisi lokal dan tokoh agama.
Mehrtens, seorang pilot Susi Air, diculik oleh Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) pekan lalu setelah mendarat di wilayah terpencil Nduga.
"Polisi dan militer Indonesia memang memiliki prosedur operasi standar dalam menegakkan hukum. Untuk mencegah masalah ini berkepanjangan, kami harus menetapkan tenggat waktu," kata Muhammad dalam konferensi pers, tanpa menjelaskan lebih lanjut mengutip Reuters, Senin (20/2/2023).