Bisnis.com, JAKARTA – Dosen Teknik Informatika Universitas Islam Indonesia (UII) Ahmad Munasir Rafie Pratama (AMRP) yang tidak diketahui keberadaannya terdeteksi masuk ke Amerika Serikat (AS).
Mengutip keterangan tertulis Rektor UII Fathul Wahid, Senin (20/2/2023), berdasarkan informasi yang diterima oleh keluarga dari Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia, AMRP terdeteksi masuk Amerika Serikat melalui Bandara Boston pada 13 Februari 2023.
Temuan ini didasarkan pada data dari United States Customs and Border Protection (US CBP).
“UII dan keluarga menyampaikan terima kasih dan apresiasi yang tinggi kepada Kemlu RI dan semua jajaran di KBRI Oslo, KBRI Ankara, KJRI Istanbul, KJRI New York, KBRI Riyadh, PP Muhammadiyah, dan pihak lain yang tidak dapat kami sebut satu per satu, atas bantuan yang diberikan dalam upaya pelacakan AMRP,” ujarnya.
Namun demikian, lokasi keberadaan AMRP di Boston tidak diketahui secara pasti. Begitu juga, UII belum mengetahui misi atau alasan mengapa AMRP menuju Boston sekembalinya dari Oslo melalui Istanbul, dan tidak langsung ke Indonesia.
Sampai saat ini, AMRP belum bisa dihubungi.
Baca Juga
UII dan keluarga berharap AMRP segera menghubungi untuk mengabarkan lokasi dan keadaannya. UII juga berharap setelah misi di Boston selesai, AMRP dapat kembali ke Indonesia dalam keadaan sehat dan baik.
Sebelumnya diberitakan, KBRI Ankara dan KJRI Istanbul menerima sejumlah laporan kehilangan kontak dengan seorang dosen Teknik Informatika Universitas Islam Indonesia (UII), Yogyakarta.
Duta Besar RI untuk Turki Lalu Muhammad Iqbal dalam keterangan tertulis, Sabtu (18/2/2023), mengatakan bahwa AMRP dilaporkan melakukan perjalanan ke Oslo, Norwegia, tanggal 4 Februari dalam rangka tugas kampus dan seharusnya kembali pada tanggal 12 Februari melalui Istanbul dengan penerbangan Turkish Airlines.
“Terakhir berkontak pada Minggu, 12 Februari 2023. Saat itu posisi berada di Bandara Oslo,” ucap istri AMRP dalam pesan WhatsApp yang diterima KBRI Ankara.
Segera setelah menerima informasi tersebut, KJRI Istanbul melakukan komunikasi formal dan informal dengan sejumlah otoritas terkait guna mencari petunjuk keberadaan ARP.
“KJRI sudah menghubungi imigrasi dan otoritas bandara untuk meminta sejumlah informasi yang bisa menjadi petunjuk kemungkinan keberadaan yang bersangkutan. Selain itu, KJRI juga telah menanyakan kepada simpul-simpul masyarakat Indonesia di Istanbul,” kata Konsul Jenderal RI Istanbul, Imam Asyari.
Beredar dugaan, hilangnya dosen Teknik Informatika tersebut terkait gempa yang mengguncang Turki pada 6 Februari 2023.