Bisnis.com, JAKARTA - Puasa merupakan salah satu ibadah yang bisa dilakukan oleh umat muslim untuk mendulang pahala dari Allah SWT. Tidak hanya puasa wajib, umat muslim juga bisa melakukan puasa sunnah. Banyak macam-macam puasa sunnah yang sering dilakukan oleh Rasulullah SAW semasa hidupnya, meskipun tidak bersifat wajib, wajib, berbagai puasa sunah tersebut bisa menjadi tabungan pahala.
Karena manfaatnya yang sangat istimewa, puasa menjadi salah satu ibadah yang juga dianjurkan sebagai ibadah sunnah. Kamu perlu mengetahui dan menunaikan jenis-jenis puasa selain puasa Ramadhan untuk ibadah yang lebih maksimal.
Berikut ini adalah beberapa hal tentang puasa sunnah yang sudah dilansir dari berbagai sumber:
1. Macam-macam puasa sunnah dan niatnya
- Puasa senin kamis
Puasa senin kamis adalah puasa sunnah yang cukup sering dilakukan umat muslim. Sederhananya, puasa ini adalah puasa sunnah yang dilakukan di hari senin dan kamis.
Niat puasa sunnah di hari senin sebagai berikut:
نَوَيْتُ صَوْمَ هٰذَا اليَوْمِ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ يَوْمِ الِاثْنَيْنِ لِلّٰهِ تَعَالَى
Latin : Nawaitu shauma hâdzal yaumi ‘an adâ’i sunnati yaumil itsnaini lillâhi ta‘âlâ.
Artinya: “saya niat puasa di hari senin, sunnah karena Allah ta’ala. “
Baca Juga
Niat puasa sunnah di hari kamis sebagai berikut:
نَوَيْتُ صَوْمَ يَوْمِ الخَمِيْسِ لِلّٰهِ تَعَالَى
Latin : Nawaitu shauma yaumil khamisi lillahi Ta‘ala.
Artinya: “saya niat puasa hari kamis, sunnah karena Allah ta’ala.”
- Puasa syaban
Puasa syaban adalah salah satu jenis puasa yang dilakukan di bulan sya’ban. Dari Saidatina Aisyah radhiyallau Anhu beliau berkata:
“adalah Rasulullah SAW berpuasa hingga kami katakana beliau tidak pernah berbuka. Dan beliau berbuka hingga kami katakana kalau beliau tidak pernah berpuasa. Saya tidak pernah melihat Rasulullah menyempurnakan puasa satu bulan penuh kecuali Ramadhan. Dan saya tidak pernah melihat beliau berpuasa lebih banyak dari satu bulan syaban” (HR. Bukhari, Muslim dan Abu Dawud).
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ شَعْبَانَ لِلهِ تَعَالَى
Latin : “Nawaitu shauma ghadin ‘an adâ’i sunnati Sya‘bana lillâhi ta‘âlâ”
Artinya: “saya niat puasa syaban, sunnah karena Allah Ta’ala”
Keutamaan puasa syaban ini adalah akan membawa keuntungan bagi umat islam, seperti Allah mengharamkan tubuhnya dari api neraka, kelak akan menjadi penghuni surga dan menjadi teman nabi Yusuf AS, akan mendapatkan pahala seperti yang sudah dilimpahkan oleh Allah SWT kepada Nabi Ayub dan Nabi Daud.
- Puasa Syawal
Puasa syawal adalah jenis puasa sunnah lainnya yang dilakukan selama 6 hari pada bulan syawal, setelah hari raya idul fitri. Puasa sunnah ini dilakukan di tanggal yang tidal ditentukan. Boleh urut ataupun acak, asal masih dalam bulan syawal.
Niat puasa syawal sebagai berikut:
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ الشَّوَّالِ لِلهِ تَعَالَى
Latin : Nawaitu shauma ghadin ‘an ada’i sunnatis Syawwali lillahi ta‘ala.
- Puasa arafah 9 dzulhijjah
Puasa jenis ini merupakan puasa sunnah yang dilaksanakan sehari sebelum hari raya idul adha, tepatnya pada tanggal 9 Dzulhijjah. Puasa arafah Dzulhijjah memiliki keutamaan yang besar dibandingkan puasa sunnah 10 hari pertama Dzulhijjah lainnya. Keistimewaan puasa arafah ini diungkapkan pada sebuah hadits berikut:
“puasa arafah dapat menghapuskan dosa setahun yang lalu dan setahun yang akan datang. Puasa asyura akan menghapuskan dosa setahun yang lalu.
Niat puasa arafah sebagai berikut:
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ يَوْمِ عَرَفَةَ لِلهِ تَعَالَى
Latin : Nawaitu Shouma Arofah Sunnatan Lillahi Ta’aala
Artinya: “aku niat puasa sunnah arafah karena Allah Ta’ala”
- Puasa sunnah 1-7 Dzulhijjah
Puasa ini merupakan jenis puasa yang dikerjakan di tanggal 1 hingga 7 Dzulhijjah. Puasa sunnah ini merupakan salah satu amalan yang dianjurkan dikerjakan dalam 10 hari pertama bulan Dzulhijjah.
Niat puasa sunnah 1-7 Dzulhijjah sebagai berikut:
نَوَيْتُ صَوْمَ هٰذَا اليَوْمِ عَنْ أَدَاءِ شَهْرِ ذِيْ الْحِجَّةِ سُنَّةً لِلّٰهِ تَعَالَى
Latin: Nawaitu shauma hâdzal yaumi ‘an adâ’i syahri dzil hijjah sunnatan lillâhi ta’âlâ.
Artinya: Saya niat puasa sunnah bulan Dzulhijjah hari ini karena Allah ta’âlâ.
- Puasa nabi Daud
Puasa sunnah Nabi Daud ini merupakan puasa yang dilakukan selang-seling, yaitu sehari puasa dan sehari berikutnya tidak. Begitu juga dengan seterusnya.
Niat puasa sunnah daud seperti berikut:
نَوَيْتُ صَوْمَ دَاوُدَ سُنَّةً لِلَّهِ تَعَالَى
Latin: Nawaitu shauma daawuda sunnatal lillahi ta'ala.
Artinya: saya niat puasa Daud, sunnah karena Allah Ta’ala.
- Puasa muharram
Puasa muharram adalah puasa sunnah yang dilakukan di bulan muharram, atau tahun baru islam. Puasa Muharram biasanya dilakukan di tanggal 10 yang dikenal dengan puasa sunnah asyura.
Niat puasa asyura adalah sebagai berikut:
نَوَيْتُ صَوْمَ عَاشُورَاءَ لِلّٰهِ تَعَالَى
Latin: Nawaitu shauma Asyura-a lilahi ta’ala.
Artinya: “Saya niat puasa Asyura karena Allah ta’ala
2. Keutamaan puasa sunnah
- Mendapat dua kebahagiaan
Dua kebahagiaan tersebut adalah kenikmatan yang dirasakan Ketika berbuka puasa dan kebahagiaan Ketika bertemu dengan Allah SWT. Hal ini berdasarkan sebuah hadits yang shahih yang menyebutkan bahwa Nabi SAW bersabda:
“Bagi orang yang berpuasa akan mendapatkan dua kebahagiaan yaitu kebahagiaan Ketika ia berbuka dan kebahagiaan Ketika bertemu dengan Rabbnya” (HR. Muslim).
- Mendapat pahala khusus
Ibadah apapun yang kita lakukan tentunya bernilai pahala disisi Allah SWT. Hal ini berdasarkan sebuah hadits shahih yang menyebutkan Nabi SAW bersabda:
“Setiap amalankebaikan yang dilakukan oleh umat manusia akan dilipatgandakan dengan sepulih kebaikan yang semisal hingga tujuh ratus kali lipat Allah Ta’ala berfirman (yang artinya), “kecuali amalan puasa. Amalan tersebut adalah untuk-Ku. Aku sendiri yang akan membalasnya. Disebabkan ia telah meninggalkan syahwat dan makanan karena-Ku” (HR. Muslim).
Itulah beberapa hal tentang macam-macam puasa sunnah serta keutamannya yang perlu kamu ketahui.