Bisnis.com, JAKARTA - PDI Perjuangan (PDIP) cuek dan tak mau mengurusi manuver politik yang dilakukan oleh kelompok relawan Joko Widodo (Jokowi), Jokowi Mania alias JoMan.
Sebagai informasi, pada Rabu (15/2/2023), JoMan secara resmi mendukung Menteri Pertahanan Prabowo Subianto sebagai calon presiden (capres) di Pilpres 2024. Padahal, sebelumnya mereka mendukung kader PDIP yang juga Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.
Ketua DPP PDIP Bambang Wuryanto alias Bambang Pacul mengatakan langkah JoMan itu merupakan urusan internal. Bukan urusan PDIP.
PDIP, lanjutnya, juga harus menghormati keputusan JoMan.
"Jadi kalau mau mendukung siapapun itu urusan dia, bukan urusan saya. Saya tidak bisa kendalikan Dewan Kopral [JoMan] itu. Mereka punya mau sendiri, ya silakan," jelas Pacul di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (16/2/2023).
Penentuan capres yang diusung PDIP sepenuhnya ada di tangan Megawati Soekarnoputri. Pacul mengklaim pergerakan relawan tak akan mengganggu keputusan Megawati.
Baca Juga
"Jauh panggang dari api," ungkap ketua Komisi III DPR itu.
Terpisah, Sekretaris Jenderal JoMan Akhmad Gojali Harahap mengatakan, pihaknya mengalihkan dukungan ke Prabowo karena delapan alasan. Salah duanya, Prabowo diyakini memiliki visi-misi yang jelas dan akan melanjutkan pembangunan Jokowi.
Ketua Umum JoMan Immanuel Ebenezer alias Noel menyebut pihaknya menarik dukungan terhadap Ganjar karena merasa Gubernur Jawa Tengah itu sosok pemimpin yang sombong dan angkuh.
“Sekali saya tekankan, Ganjar sosok pemimpin yang sombong dan angkuh,” ujarnya di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis (9/2/2023).
Noel bersama jajaran pengurus JoMan lainnya resmi akhirnya membubarkan kelompok relawan Ganjar Pranowo Mania (GP Mania) yang mereka bentuk pada 2021. JoMan, lanjutnya, tak akan mendukung lagi Ganjar di Pilpres 2024.
Dia mengaku, pembubaran GP Mania murni karena para pengurus pusat JoMan kecewa dengan Ganjar.