Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Update WNI Korban Gempa Turki-Suriah (10/2): 2 Meninggal dan 1 Hilang Kontak

Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) mengupdate WNI korban gempa Turki-Suriah bermagnitudo 7,8 per Jumat (10/02/2023).
Warga mencari korban selamat di unit perawatan intensif rumah sakit negara Iskenderun yang runtuh setelah gempa bumi di Iskenderun, distrik Hatay, Turki, Selasa (7/2/2023). REUTERS/Benoit Tessier
Warga mencari korban selamat di unit perawatan intensif rumah sakit negara Iskenderun yang runtuh setelah gempa bumi di Iskenderun, distrik Hatay, Turki, Selasa (7/2/2023). REUTERS/Benoit Tessier

Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) memberikan keterangan terbaru terkait keadaan warga negara Indonesia (WNI) pasca gempa bermagnitudo 7,8 yang mengguncang Turki hingga Suriah, Senin (6/10/2023). 

Untuk WNI yang berada di Turki, Dirjen Perlindungan WNI Kemenlu Judha Nugraha mengatakan tercatat ada dua warga Indonesia yang meninggal berdasarkan informasi terbaru per Jumat (10/2/2023)
 
"Yaitu ibu dan anak," ujar Judha di Kantor Kemenlu, Jakarta Pusat.

Kemenlu juga mencatat 10 warga Indonesia di Turki dan Suriah menderita luka-luka. Empat di antaranya sudah dirawat di rumah sakit setempat dan enam dievakuasi ke Kota Ankara.
 
"Kondisi mereka yang terluka akibat tertimpa reruntuhan dan juga patah tulang. Kondisi 10 WNI kita yang luka tersebut dalam keadaan stabil," jelas Judha.
 
Selain, informasi awal disebutkan ada lima warga Indonesia yang hilang kontak. Kini, empat di antaranya sudah dapat dihubungi. Sedangkan satu WNI di Kota Diyarbakır, Turki masih belum dapat dihubungi.
 
"Yang hilang kontak satu ibu, anak, sudah bisa kita hubungi, kondisi alat komunikasi mereka rusak. Kemudian pekerja migran kita, spa terapis, juga sudah bisa dikontak. Hingga saat ini masih ada satu lagi yang belum dapat dihubungi," ungkap Judha.
 
Sementara itu, untuk 116 WNI Indonesia yang tercatat ada di Suriah, semuanya tak ada yang terdampak akibat gempa.
 
"Tidak tercatat ada warga negara kita yang menjadi korban, baik meninggal maupun luka-luka," ucap Judha.
 
Dia mengatakan pemerintah akan memberikan bantuan logistik ke Turki dan Suriah. Menurutnya, ada lebih dari 179 paket logistik yang sudah disiapkan.
 
"Antara lain bahan makanan, selimut, jaket musim dingin, dan juga peralatan bayi," terang Judha.
 
Secara keseluruhan, informasi yang Judha terima dari pihak Turki hingga Kamis (9/2/2023), ada lebih dari 16.000 korban meninggal dan 64.000 lebih luka-luka. Serta ada 6.444 bangunan rusak. 
 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper