Bisnis.com, JAKARTA - Gempa bumi berkekuatan M 7,8 yang melanda Turki bagian Selatan pada Senin (6/2/2023) memunculkan sejumlah kisah pilu dan haru. Akibat gempa kuat tersebut, banyak korban yang terhimpit reruntuhan bangunan, dan ditemukan masih banyak korban yang selamat.
Korban tewas akibat gempa bumi di Turki dan Suriah melampaui 19.000 jiwa. Di Turki korban tewas mencapai 16.170, sementara di Suriah lebih dari 3.000 orang.
Melansir Reuters, Kamis (9/2/2023), kedinginan, kelaparan membayangi para korban. Pasalnya, ratusan ribu orang kehilangan tempat tinggal, dan kejadian gempa pada Senin (6/2/2023) berlangsung pada musim dingin.
Jumlah korban tewas akibat gempa di Turki dan Suriah, lebih dari 19.000 jiwa melampuai korban tewas akibat gempa dengan kekuatan yang sama di bagian Barat Laut Turki pada tahun 1999. Ketika itu, korban tewas lebih dari 17.000 orang.
Sementara itu, konvoi PBB pertama yang membawa bantuan untuk warga Suriah melintasi perbatasan dari Turki tiga hari sejak gempa terjadi.
Di Provinsi Idlib Suriah, Munira Mohammad, ibu empat anak yang melarikan diri dari Aleppo setelah gempa, mengatakan: "Semua anak-anak di sini, dan kami membutuhkan pemanas dan perbekalan, tadi malam kami tidak bisa tidur karena sangat dingin."
Ratusan ribu orang di kedua negara kehilangan tempat tinggal di tengah musim dingin. Banyak yang berkemah di tempat penampungan darurat di tempat parkir supermarket, masjid, pinggir jalan atau di tengah reruntuhan, seringkali sangat membutuhkan makanan, air, dan panas.
Berikut kisah pilu dan hari kejadian gempa di Turki: