Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Menkes: Dari 2 Anak, Hanya 1 yang Terkonfirmasi Gagal Ginjal Akut

Menteri Kesehatan menegaskan hanya satu dari dua pasien yang terkonfirmasi terkena gagal ginjal akut progresif atipikal (GGAPA).
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin memberikan paparan saat mengikuti rapat kerja bersama Komisi IX DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (24/1/2023). Rapat tersebut membahas upaya penanganan COVID-19 setelah pencabutan status PPKM, khususnya pelaksanaan program vaksinasi COVID-19. ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga/hp.
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin memberikan paparan saat mengikuti rapat kerja bersama Komisi IX DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (24/1/2023). Rapat tersebut membahas upaya penanganan COVID-19 setelah pencabutan status PPKM, khususnya pelaksanaan program vaksinasi COVID-19. ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga/hp.

Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin menegaskan hanya satu dari dua pasien yang terkonfirmasi terkena gagal ginjal akut progresif atipikal (GGAPA).

Budi mengatakan, hasil tersebut diperoleh Kemenkes setelah institusi pemerintah itu melakukan pemeriksaan terhadap fungsi ginjal masing-masing pasien. 

"Ada dua anak yang dicurigai gagal ginjal akut, yang satu sudah confirm tidak, yang satu confirm iya," ujarnya kepada wartawan di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (9/2/2023). 

Kendati demikian, mantan Wakil Menteri BUMN ini mengakui bahwa ada keterlambatan penanganan yang dilakukan kepada pasien konfirmasi gagal ginjal. Hal tersebut menyebabkan pasien meninggal dunia meski telah memperoleh terapi Fomepizole. 

"Yang confirm gagal ginjal akut ini diterima di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) sudah terlambat, jadi kita kasih treatment Fomepizole sudah terlambat sehingga pada saat yang sama dia wafat," jelasnya. 

Sementara itu, berdasarkan pemeriksaan laboratorium terhadap sampel darah pasien konfirmasi gagal ginjal akut, Kemenkes menemukan kandungan etilen glikol (EG) dan dietilen glikol (DEG) yang melebihi ambang batas aman. 

Keduanya menjadi senyawa berbahaya yang kerap ditemukan dalam tubuh pasien gagal ginjal akut. 

"RSCM mengambil sampelnya kemudian mengirimkan ke Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) DKI Jakarta. Hasilnya, baik di si anaknya, darahnya, ada EG dan DEG serta disampelnya juga ada, dengan kadar yang di atas ambang batas," ujar Budi. 

Adapun, Budi membenarkan bahwa hasil tersebut berbeda dengan hasil pemeriksaan laboratorium yang dilakukan oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), di mana lembaga pengawas ini menyebut bahwa kandungan EG dan DEG dari sampel obat masih berada di dalam ambang batas aman. 

Untuk itu, dia meminta adanya tes yang dilakukan di laboratorium pembanding guna memperoleh data yang lebih lengkap terkait penyebab gagal ginjal akut serta kandungan EG dan DEG pada sampel darah pasien maupun obat sirop yang dikonsumsi. 

"Nanti saya akan minta Ibu Dirjen sama Ibu Kepala BPOM kalau bisa bersama-sama nanti memberikan keterangan pers ke publik sesudah hasil dari lab independen beberapa ini ada," ujarnya.

"Sehingga dengan demikian bisa memberikan kejelasan ke masyarakat penyebabnya itu apa," kata Budi. 

Adapun, kedua kasus gagal ginjal akut ini pertama kali dilaporkan oleh Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta pada Januari 2023. Juru Bicara Kemenkes Mohammad Syahril mengatakan, kedua kasus ini awalnya tercatat sebagai satu kasus terkonfirmasi dan yang lainnya suspek. 

Pasien yang terkonfirmasi mengidap gagal ginjal akut dinyatakan meninggal dunia pada Rabu (1/2/2023) usai menjalani perawatan intensif sekaligus terapi fomepizole di RSCM, Jakarta Pusat.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Edi Suwiknyo
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper