Bisnis.com, SOLO - Tidak seperti AS, Rusia pilih gerak cepat untuk membantu korban gempa di Suriah atas nama kemanusiaan.
Dilansir dari The Week, saat Kremlin sudah aktif memberikan berbagai bantuan kemanusiaan terhadap korban gempa di Suriah, AS masih saja jual retorika.
Pada Senin, 6 Februari 2023, juru bicara Departemen Luar Negeri AS, Ned Price mengatakan kepada wartawan bahwa AS adalah mitra bagi rakyat Suriah.
Ia juga mengklaim jika Washington telah memberikan lebih banyak bantuan kemanusiaan kepada rakyat Suriah daripada negara lain mana pun di masa depan.
Meski demikian, untuk kali ini AS akan membatasi manuver mereka. Sebab dengan tegas, Ned Price berkata bahwa akan sangat ironi bahkan kontraproduktif bagi AS untuk membantu pemerintah yang telah menganiaya rakyatnya selama belasan tahun.
Menurut jubir Departemen Luar Negeri AS tersebut, negara tersebut sudah memiliki mitra kemanusiaan di lapangan yang dapat memberikan jenis bantuan setelah gempa bumi tragis ini.
Baca Juga
Sebagai informasi, hubungan antara Damaskus dan Washington memang tidak terlalu baik sejak beberapa tahun terakhir.
Washington memutuskan hubungan dengan Damaskus karena tindakan keras mereka terhadap protes pada tahun 2011 hingga berubah menjadi perang saudara yang masih berlangsung hingga hari ini.
Pemerintah Suriah, yang dipimpin oleh Assad, telah berhasil merebut kembali sebagian besar negara dari para jihadis dan pemberontak, termasuk pemberontak yang didukung oleh AS pada tahun-tahun awal konflik.
Akan tetapi Washington menuduh Assad melakukan kejahatan perang. Inilah yang membuat AS pada seolah memiliki kuasa untuk menjatuhkan sanksi kepada Suriah.
Di sisi lain, AS malah bekerja dengan kelompok yang dipimpin Kurdi yang dikenal sebagai Pasukan Demokrat Suriah, yang memimpin pemerintahan otonom di timur laut Suriah.
Tujuan pasukan ini hanya satu yakni dibantu AS untu terus beroperasi melawan keinginan Damaskus.